Ini penting, selain kita tidak dinilai "berbohong" atau ingkar janji, kita juga dapat menjadikan produk unggulan atau program unggulan tersebut untuk bekal konsumen (pembeli) masih setia dengan diri kita dimasa mendatang.
Selanjutnya, si calon perlu mem-branding diri dengan sesuatu yang unik. Misalnya memakai kostum/baju tertentu pada saat menawarkan diri atau kampanye, agar ada pembeda dengan calon yang lain.Â
Sebagai contoh,ada salah seorang pelaku bisnis yang terkenal di negeri ini, ia selalu mengenakan celana pendek dan berkaos, sehingga yang demikian menjadi pembembeda dengan yang lain, karena pelaku bisnis lain biasanya terkesan berpakaian "necis", pakai jas yang "wah".
Kemudian, tim sukses harus dapat memproduksi produk atau program "jagoan" nya tersebut sesuai dengan makna branding yang sebenarnya tersebut. Harus kreatif, cerdas, dan cekatan dalam mendorong "jagoan" nya untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya.
Terakhir, jika branding yang sebenarnya sudah kita lakukan, tinggal si calon dan tim sukses memantau perkembangan di lapangan sampai hari "H" nanti, sambil mempersiapkan segala sesuatunya. Namun ingat (maaf sekedar meggingatkan), jangan lakukan "money politic" dan kecurangan .Â
Ini penting, selain untuk meminimalkan biaya politik, juga untuk memberi citra positif si calon dan menegakkan demokrasi di negeri ini. Selamat Berjuang!!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H