Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Memburu Konsumen (Pemilih) dengan Branding yang Sebenarnya

1 September 2023   06:31 Diperbarui: 2 September 2023   14:02 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Branding, menjaring konsumen. (Sumber: KOMPAS/DIDIE SRI WIDIYANTO)

Dari uraian di atas, pemaknaan dan pemahaman kita tentang branding yang dilakukan para calon tersebut lebih kurang sama dengan apa yang digariskan dalam ilmu pemasaran pada umumnya.

Dengan demikian, branding yang dilakukan para calon tersebut, hendaknya merupakan kegiatan dalam rangka memburu konsumen (pemilih) sebanyak-banyak, sehingga para calon dapat menjaring suara dalam jumlah banyak yang pada akhirnya membuat para calon "terpilih" atau memenangkan kontestan.

Langkah Perlu Dilakukan

Menurut hemat saya setidaknya ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar si calon dapat memburu konsumen (pemilih) sebanyak-banyak tersebut.

Memang personal branding dengan memajang photo melalui baliho, banner, spanduk dan lainnya tersebut masih dibutuhkan.

Dalam rangka memperkenalkan/mengkomunikasikan diri kita kepada konsumen (pemilih), dengan harapan pada saat mencoblos, konsumen (pemilih) masih ingat dengan nama dan gambar kita, syukur-syukur kalau nama dan gambar kita memang pada saat itu diingat oleh konsumen (pemilih).

Namun, akan lebih baik lagi, jika selain kita memajang nama dan photo tersebut, kita juga menambahkan pada baliho, banner, spanduk dan lainnya tersebut produk unggulan atau program unggulan yang akan kita usung dan akan kita jalankan pada saat kita sudah terpilih atau pada saat kita mengemban amanah nantinya.

Misalnya, jauh sebelumnya pernah dilakukan oleh calon Gubernur Sumatera Selatan. Beliau dalam proses pemilihan, menjual produk unggulannya atau program unggulannya berupa "berobat dan sekolah gratis". 

Tak ayal lagi, konsumen (pemilih) memburu atau memilih si calon dan pada akhirnya si calon memenangkan pemilihan/kontestan tersebut.

Sebetulnya tidak perlu banyak dan lengkap ragam produk atau ragam program yang akan kita jual/publis kepada konsumen (pemilih), cukup dengan produk unggulan atau program unggulan, khsususnya yang merakyat.

Maka diyakini produk unggulan atau program unggulan yang kita jual tersebut, akan diburu konsumen (pemilih), yang pada akhirnya kita akan memenangkan pemilihan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun