Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Waspada, Pendatang Baru akan Hadir di Tengah Maraknya Unit Usaha Viral dan Eksis Saat Ini

13 Agustus 2023   11:32 Diperbarui: 19 Agustus 2023   02:00 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: menjalani bisnis terbaru. (Sumber: Shutterstock/Amnaj Khetsamtip via kompas.com) 

Pasca pandemi, pelaku usaha mulai bergairah menjalankan unit usahanya, baik unit usaha yang sudah berjalan maupun unit usaha yang baru didirikan/dibuka. 

Unit usaha yang baru tersebut didominasi oleh unit usaha bidang kuliner, baik yang berada di Kota Palembang sendiri tempat penulis bermukim maupun di kota-kota lain yang tersebar di negeri ini.

Bila kita simak, memang unit usaha dibidang kuliner tersebut tidak signifikan pengaruhnya walaupun negeri ini dilanda pandemi beberapa waktu yang lalu, di masa pandemi pun ada unit usaha dibidang kuliner tetap eksis, hanya intensitasnya yang sedikit menurun.

Namun, begitu pandemi sudah berakhir unit usaha dibidang kuliner ini kembali marak. Hal ini, sangat memungkinkan, karena ada atau tidak ada pandemi, dengan kata lain kapan saja, dimana saja, anak negeri ini tetap saja mau makan/minum, sehingga unit usaha dibidang kuliner tetap saja bergairah.

Dalam perkembangnya, tidak hanya unit usaha bidang kuliner yang tetap bertahan dan terus berkembang, tetapi unit usaha bidang lain pun demikian. 

Misalnya, unit usaha dibidang perdagangan ritel, unit usaha dibidang hotel dan pariwisata, unit usaha dibidang kesehatan, unit usaha dibidang pendidikan dan unit usaha lainnya.

Unit usaha yang ada tersebut, selain eksis dan bertahan ditengah persaingan yang semakin "tajam/ketat", ada juga yang "viral". 

Dengan adanya kemudahan menggunakan dan atau mengakses media sosial yang ada, maka dengan mudah pula pelaku unit usaha tersebut mem "viral" kan produk atau barang dan jasa yang ditawarkannya/dijualnya.

Bila dicermati, tidak hanya pelaku usaha besar dan pelaku usaha modern saja yang dapat mem-"viral"-kan produk-nya, tetapi pelaku usaha kecil dan pelaku usaha tradisional pun dapat juga melakukan hal yang sama. 

Misalnya dikawasan kampus tempat saya mengabdi, ratusan konsumen rela meng-antri untuk membeli es jagung yang sudah "viral" tersebut (disebut es viral), sehingga tidak heran kalau dikawasan tersebut setiap hari kita disuguhi pemandangan konsumen antri untuk membeli es jagung tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun