"Kayla mana, Fik?" Pertanyaan pertama yang kutanyakan pada Fikri sebelum bertanya kabarnya.
"Lagi di jalan, bentar lagi sampai," jawab Fikri, "kenapa? Kangen?" celotehnya.
"Hehe, nggak kok. Cuma.."
"Cuma apa? Hati-hati lho."
"Kenapa?"
Belum sempat dijawab pertanyaanku, kudengar seseorang mengucapkan salam. Mataku berbelok arah suara dan itu berasal dari Kayla. Dia tersenyum, indah sekali. Aku terhenyak, ini yang kudambakan selama ini. Aku mendapatkan senyumannya meski senjata rahasiaku belum sempat kugunakan.
"Apa kabar, kak Dimas?"
Ada ratusan kosakata arab dan puluhan syair di kepalaku siap menjawabnya. Tapi semuanya perlahan memudar, hilang, sirna tak berbekas ketika kulihat sosok lelaki asing berdiri menggamit tangannya. Yang tersisa hanyalah satu kata saja.
"Uhibbuki, Kayla.."
Mekah,24 Maret 2019
*) Uhibbuki : Aku mencintaimu