Karenanya, sebaiknya hukuman atau sanksi atas pelanggaran atau kekeliruan yang diberikan harus bersifat memperbaiki ke arah yang lebih baik.
Fungsi punishment diupayakan bersifat mendidik, memperkuat motivasi, menghindarkan karyawan dari melakukan atau mengulangi tingkah laku yang tidak diharapkan.
Kadangkala ditemukan bentuk punishment yang kurang tepat malah membuat karyawan tambah baper atau makin menarik diri dari tujuan yang diharapkan organisasi.
Melihat kedua fungsi tools yang digunakan pihak pimpinan/manajemen sebagai bentuk respon atas kinerja dan produktivitas karyawan ini, yang sama-sama untuk meningkatkan motivasi, reward dan punishment.
Sekilas keduanya seperti berlawanan, tetapi pada hakekatnya sama, yaitu sama-sama bertujuan mengarahkan seseorang agar menjadi lebih baik kinerjanya.
Dampak positif atas penerapan reward dan punishment antara lain:Â
Tingkat pencapaian kinerja karyawan dalam suatu organisasi menjadi lebih terukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif; Kinerja karyawan semakin meningkat karena adanya pengawasan yang tepat dan bijak; Sistem dan mekanisme kerja organisasi menjadi lebih baik.
Motivasi Kinerja Karyawan
Menurut pendapat beberapa ahli, terlepas dari system dan mekanisme reward dan punishment yang diterapkan oleh setiap organisasi, terdapat tiga jenis motivasi dari para pegawai atau karyawan dalam melakukan kinerjanya, yakni :
Motivasi insentif
Ini merupakan motivasi yang mendorong seseorang melakukan kinerjanya dengan tujuan mengejar insentif, bonus ataupun hadiah yang akan diterima. Pegawai atau karyawan yang termotivasi karena ini akan lebih rajin bekerja jika mengetahui akan ada imbalan insentif tersebut.