Lalu, perihal rasa itu ada dua jenis, yaitu rasa dari indera dan rasa dari hati. Contoh rasa yang dari indera adalah hidung maupun lidah yang dirasakan seseorang mengenai mengkudu karena batuk. Dia tidak suka karena indera hidungnya merasa itu tidak enak. Namun, jika hati merasa harus meminumnya, maka akan diminumlah mengkudu itu. Awalnya memang terpaksa karena obat. Ternyata setelah minum, hatinya menang. Bahkan, dia menjadi sangat suka minum mengkudu, walaupun tidak dilakukan sehari-hari secara rutin. Rasa pada lain jenis pun sama. Indera mata mungkin sering melihat dan membenarkan bahwa para wanita itu cantik (cantik itu relatif).Â
Tapi jika hati tidak ada rasa, maka yang terjadi hanya kagum pada kecantikan. Belum dikategorikan suka, apalagi cinta (semu). Jika mata melihat wanita cantik dan hati pun sudah ada rasa, maka dia sudah menjatuhkan hatinya pada wanita itu. Hati yang menang.
 Ya, seperti itulah rasa cinta.