Mohon tunggu...
Muhammad Selamet Rifai
Muhammad Selamet Rifai Mohon Tunggu... Freelancer - Mad Rifa'i

Seseorang yang sedang, masih, dan akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasa Cinta

8 September 2019   09:58 Diperbarui: 9 Mei 2020   01:58 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, perihal rasa itu ada dua jenis, yaitu rasa dari indera dan rasa dari hati. Contoh rasa yang dari indera adalah hidung maupun lidah yang dirasakan seseorang mengenai mengkudu karena batuk. Dia tidak suka karena indera hidungnya merasa itu tidak enak. Namun, jika hati merasa harus meminumnya, maka akan diminumlah mengkudu itu. Awalnya memang terpaksa karena obat. Ternyata setelah minum, hatinya menang. Bahkan, dia menjadi sangat suka minum mengkudu, walaupun tidak dilakukan sehari-hari secara rutin. Rasa pada lain jenis pun sama. Indera mata mungkin sering melihat dan membenarkan bahwa para wanita itu cantik (cantik itu relatif). 

Tapi jika hati tidak ada rasa, maka yang terjadi hanya kagum pada kecantikan. Belum dikategorikan suka, apalagi cinta (semu). Jika mata melihat wanita cantik dan hati pun sudah ada rasa, maka dia sudah menjatuhkan hatinya pada wanita itu. Hati yang menang.

 Ya, seperti itulah rasa cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun