Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bom Atom, Bandit Idiot, dan Politik Korup Indonesia di Mata Allan Karlsson

27 Juni 2019   23:52 Diperbarui: 28 Juni 2019   08:07 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantaran Allan merasa bertanggung jawab atas koper yang dititipkan kepadanya, ia pun membawa koper tersebut. Sebagai orang tua yang sarat pengalaman hidup, ia tahu bahwa ada tanggung jawab yang harus dipenuhi. Tentu dengan caranya sendiri, dan sesuai bayangannya sendiri.

Terkait koper yang dibawa serta tanpa memeriksa isi koper itu, Allan seolah tidak punya prinsip moral. Ia juga seakan mengabaikan pertimbangan baik dan buruk. Malahan, tidak memperhitungkan risiko. Namun, Allan memang bernyali. Ia punya pengalaman masa muda yang sangat hebat, yakni sepeminuman teh dengan Presiden AS, Henry Truman.

Pada satu sisi, lewat anggitannya yang berjudul Palace of Death, Najib Mahfouz menandaskan bahwa "orang bijak adalah orang yang mengetahui di mana kakinya akan jatuh sebelum ia menggerakkannya". Jonas menyajikan karakter Allan yang berlawanan dengan bayangan Najib, peraih Nobel Sastra dari Mesir. Justru inilah serunya.

Tokoh Allan, dalam novel The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disapperead, adalah tipe orang yang tiba masa tiba akal. Hasilnya luar biasa. Tidak tertebak. Setidaknya, susah ditebak. Selaku pengarang, Jonas Jonasson memosisikan Allan sebagai tokoh yang "jalan saja dulu". Tipe orang yang setiap dibelit masalah baru kelimpungan. Tipe tokoh yang nanti bertemu risiko baru berpikir keras.

Konflik demi konflik lahir dari tingkah Allan yang konyol dan keputusannya yang naif. Allan memperlihatkan usaha lelaki berumur seabad dalam mencari kebenaran dan mengungkapkan hasil pencariannya dengan benar dan berani. Allan berusaha mengurai isyarat yang ditemuinya sepanjang pelarian, baik isyarat alam (kauniyah) maupun isyarat kebudayaan (nafsiyah).

Mula-mula ketika Allan bertemu Julius, preman kambuhan, dan mereka memeriksa isi koper. Ternyata uang sejumlah 50 juta krona. Lalu muncul bandit idiot, lelaki dengan jaket bertuliskan Never Again. Bandit idiot ini mengalami nasib sial. Ia dikurung oleh Julius di dalam kamar pendingin daging hingga mati membeku.

Allan dan Julius kemudian membawa jasad si bandit di sebuah troli. Jasad itu kemudian dimasukkan ke dalam peti kemas. Dan, kelak jasad si bandit akan ditemukan di benua yang jauh. Petualangan Allan kian mencekam. Semua bermula dari ulang tahun yang dihindari, melompat dari jendela, membawa kabur sebuah koper beroda yang bisa diseret, lalu bersengkongkol dengan Julius.

Semua aksi merupakan tindakan spontan. Yang penting ada jalan ke luar. Yang penting masalah selesai. Pendek pikir yang berpangkal dari panjang akal. Singkatnya, semua aksi adalah reaksi atas masalah yang dihadapi.

Keliling Dunia Bersama Akal Bulus
Novel anggitan Jonas ini sejatinya adalah cermin raksasa atas peristiwa-peristiwa di dunia. Jonas juga menciptakan karakter-karakter unik, termasuk menggunakan sosok tenar dalam sejarah, untuk membidik fenomena sosial secara luas.

Bukan hanya meledek temuan bom atom, novel ini juga mengacak-acak ketengilan Uni Soviet, keangkuhan AS, kesombongan Tiongkok, keserakahan Korea Utara, dan wabah korupsi di Indonesia. 

Hampir seluruh tokoh masyhur ditempatkan sebagai tokoh jenaka, semacam gambar lucu dalam komik, dan dibubuhi adegan penuh humor absurd dan satire. Franco, Truman, Nixon, Stalin, Mao Tse-tung, Kim Il Sung, de Gaulle, dan Soeharto secara samar atau terang diolok-olok sebegitu rupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun