Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sonia, Darah, dan Mata Marahnya

15 Mei 2019   01:00 Diperbarui: 15 Mei 2019   13:33 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pngdownload.id

"Maafkan Mehrin, Bu. Mehrin tidak suka Ibu dihina!"

/4/

Namaku Alzena Mehrin. Aku anak tunggal dari seorang ibu yang dicap istri simpanan lelaki tua kaya raya oleh teman sekelasku yang tadi pagi kuhabisi nyawanya. Sore ini aku pulang ke rumah dengan perasaan lega. Kudorong pintu pagar yang tidak terkunci.

Jantungku berdegup lebih kencang. Mobil ibunya Sonia terparkir di samping mobil ibuku. Jangan-jangan ibunya Sonia tahu bahwa aku yang membunuh putrinya. Aku menggeleng-geleng. Tidak mungkin. Polisi-polisi yang tadi memeriksa mayat Sonia sudah menentukan tersangka: Tania dan Dini. Bukti gunting, rambut, dan tubuh Sonia penuh dengan sidik jari mereka.

Maka, kugeleng-gelengkan kepala untuk mengusir rasa cemas. Di depan pintu aku terpana. Desah-desah aneh terdengar samar. Ketika pelan-pelan kubuka pintu, ibuku dan ibunya Sonia sedang bergumul di sofa merah marun. Tubuh mereka telanjang bulat.

Lututku gemetar. Tiba-tiba dadaku sesak. Petang ini, rasanya ingin kuhabisi ibuku dan ibunya Sonia.

Beranda Berahi | 01:00

Amel Widya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun