Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Penembak Misterius dan Seno Gumira Ajidarma

9 Agustus 2018   11:30 Diperbarui: 24 Agustus 2018   20:43 1875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penembak Misterius karya Seno Gumira Ajidarma | Dokpri

Saya masih gugup. Padahal saya ingin sekali menanyakan bagaimana nasib Pamuji dan mempertanyakan mengapa belum ada kelanjutan cerpen Bunyi Hujan di Atas Genting.

Saya ingin pula menanyakan bagaimana beliau memindahkan fakta atau peristiwa ke dalam cerita. Saya ingin mempertanyakan apakah beliau tidak takut menulis cerita sarat kritik pada orde yang dikomandani oleh seorang tiran. 

Tetapi rasa gugup menguapkan nyali dan pertanyaan-pertanyaan yang saya susun sebelum menemui beliau akhirnya tidak berarti apa-apa.

Memang saya tidak gagap ketika menjawab pertanyaan beliau "apa yang dapat saya bantu", tetapi rasa gugup masih terasa. Entah mengapa, tawa lepas beliau membuat saya berasa tenang. 

Mengalirlah cerita tentang Kelas Menulis Fiksi yang digelar oleh Katahati. Dan, gugup kembali melanda hati tatkala saya meminta kesediaan beliau untuk menjadi pemateri.

Empat tahun menanti akhirnya terbayar tunai. Setengah jam di ruangan beliau ternyata sungguh menyenangkan. Percakapan ringan berakhir sesuai harapan. Beliau setuju mengisi materi di Kelas Menulis Fiksi dengan tema Seni Menata Cerita.

Poster Kelas Menulis Fiksi bersama Seno Gumira Ajidarma | Perancang Poster: Irfan Rizky
Poster Kelas Menulis Fiksi bersama Seno Gumira Ajidarma | Perancang Poster: Irfan Rizky
Setiba di rumah, beberapa jam setelah bertemu beliau, saya kembali menemui Sawitri. Senandung saya sekarang berasa indah di telinga. Cobalah tengok dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua.

Kemudian saya tergelitik untuk membuka jendela, menengok ke kanan, menatap mulut gang, dan berharap semoga tidak ada mayat bertato yang tergeletak di situ.

Saya tetap menyanyikan lagu Ibu Sud ketika dada saya bergemuruh. Pada akhir Agustus nanti, saya akan menjadi moderator dan duduk di samping Papa Seno--yang bertindak selaku pemateri. Akan tersedia banyak waktu bagi saya untuk menanyakan banyak hal kepada beliau.

Ah, tidak. Saya ingin menanyakan satu hal saja. Apakah Pamuji dan Sawitri bertemu lagi?

Amel Widya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun