Dan sekarang, berbahagialah..
Kejarlah bahagiamu itu, selayaknya aku mengejar kamu.Â
Seperti aku yang berlari untuk mencari kemungkinan kamu akan menyayangiku kelak.
Tunjukkan padaku, Â bahwa dengan aku melepaskanmu tidak akan menjadi penyesalanku nanti.
Tunjukkan padaku, bahwa aku memang bukan bahagiamu. Kejar bahagiamu, agar usahaku selama ini membuatmu bahagia tidaklah sia -- sia.
"Karna aku akan selalu menjadi orang pertama yang akan mengedepankan kebahagiaanmu. Bahkan jika aku harus kehilangan kebahagiaanku."
Sekali lagi, maafkan aku. Karna aku, tetap manusia yang pada umumnya memiliki titik lemah.Â
Dan titik lemahku, adalah saat ini.Â
Titik terakhir aku berjuang untukmu, untuk mempertahankan rasa ini, dan untuk menyakiti diriku sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H