Mohon tunggu...
AMELIA YULIANTI
AMELIA YULIANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Pelajar

Pendidikan Sosiologi 2020 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Media Visual Sebagai Alat Bantu dan Pendukung Fasilitas Pembelajaran

24 Maret 2022   08:02 Diperbarui: 28 Maret 2022   15:23 3244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amelia Yulianti

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

(yuliantiamelia98@gmail.com)

Dosen Pengampu mata kuliah : Subhan Widiansyah, M.Pd.

Abstract :

This article aims to provide an understanding for students and readers about the visual media used by teachers in the learning process. The use of visual media is as a tool that is able to display real things for the various phenomena studied. So that by using visual media students are not just imagining, but teachers can more easily show what is meant and what they want to convey to students. Visual media can be in the form of images and objects that can be seen directly through the sense of sight. One of the main focuses related to this visual media is as a tool for teachers in the process of delivering material which is not only done with the lecture method. Regarding the inhibiting factors, not all subject matter can be displayed using visual media, because not all educational institutions can provide visual media tools and equipment. So in this case the teacher must have a decision when determining visual learning media in providing subject matter to students so that the media used can provide positive results for students.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan pembaca tentang media visual yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Penggunaan media visual adalah sebagai alat yang mampu menampilkan hal-hal yang nyata untuk berbagai fenomena yang diteliti. Sehingga dengan menggunakan media visual siswa tidak hanya sekedar berimajinasi, tetapi guru dapat lebih mudah menunjukkan apa yang dimaksud dan apa yang ingin disampaikan kepada siswa. Media visual dapat berupa gambar dan objek yang dapat dilihat secara langsung melalui indera penglihatan. Salah satu fokus utama terkait media visual ini adalah sebagai alat bantu bagi guru dalam proses penyampaian materi yang tidak hanya dilakukan dengan metode ceramah. Mengenai faktor penghambatnya, tidak semua materi pelajaran dapat ditampilkan dengan menggunakan media visual, karena tidak semua lembaga pendidikan dapat menyediakan alat dan perlengkapan media visual. Maka dalam hal ini guru harus memiliki keputusan dalam menentukan media pembelajaran visual dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa agar media yang digunakan dapat memberikan hasil yang positif bagi siswa.

Keywords : Alat bantu, Fasilitas, Media Visual, Pembelajaran

1. Pendahuluan

Pada prosesnya pembelajaran bagi peserta didik sangat dipengaruhi oleh berbagai macam unsur, diantaranya yaitu dipengaruhi oleh guru dan dosen yang memahami secara utuh mengenai sifat dan karakteristik peserta didik, metode pembelajaran yang berpusat pada kegiatan peserta didik, sarana belajar peserta didik yang memadai, serta tersedianya berbagai macam sumber belajar dan media pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar lebih aktif, salah satunya yaitu dengan menggunakan media visual. Media visual merupakan salah satu media pembelajaran yang dipilih sebagai media yang mampu membantu guru atau dosen untuk menguasai bahan pelajaran serta metode yang digunakan, oleh karena media visual ini diartikan sebagai media yang mampu untuk menampilkan sebuah gambar atau lukisan yang dapat diperlihatkan dan dipahami maknanya oleh siswa secara jelas. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2003:57). Media visual dalam konsep pembelajaran visual berupa gambar, model, benda atau alat-alat lain yang dapat memberikan peserta didik pengalaman visual dalam bentuk nyata. Adapun menurut Daryanto (1993:27) media visual dimaknai sebagai semua alat peraga yang digunakan oleh guru dalam proses belajar yang dapat dinikmati oleh siswa melalui panca indera penglihatan.

Penggunaan media visual ini bertujuan untuk mengenalkan, membentuk, dan memperjelas pemahaman materi yang bersifat abstrak kepada peserta didik untuk mengembangkan fungsi afektif, yaitu siswa dalam hal ini mampu menganalisis dan menanggapi setiap fenomena yang akan ditampilkan, serta dapat mendorong kegiatan peserta didik lebih lanjut agar pembelajaran melalui media visual ini dapat diterima dengan baik oleh siswa. Sehingga dengan adanya media visual yang digunakan, peserta didik tidak hanya membayangkan fenomena yang dipelajari saja, melainkan guru juga dapat lebih mudah untuk menunjukkan gambaran mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan melalui media pembelajaran visual atau dengan memperlihatkan gambar dalam bentuk yang nyata.

Levine dan Lentz Azhar Arzyad (2005:16) mengemukakan empat fungsi dari pemanfaatan media pembelajaran visual diantaranya: Pertama, fungsi atensi. Media visual dipergunakan sebagai alat sentral dalam proses pembelajaran, segala tampilan atau bentuk media visual yang menarik dapat mengarahkan perhatian peserta didik untuk berkonsentrasi pada isi materi yang disampaikan dan berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan.  Kedua, fungsi afektif. Media visual mampu membangkitkan minat peserta didik untuk dapat memperhatikan materi yang disampaikan. Maknanya adalah fungsi media visual ini dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa saat belajar atau ketika membaca teks yang bergambar. Ketiga, fungsi kognitif. Dengan adanya media visual dapat mempermudah siswa dalam memahami dan mengingat pesan yang terkandung dalam gambar. Sehingga media visual ini dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan lambang visual atau gambar mempermudah pencapaian tujuan untuk memahami serta mengingat pesan yang terkandung dalam gambar. Keempat adalah fungsi kompensatoris. Di mana media visual ini digunakan untuk dapat mengakomodasi kelemahan peserta didik ketika menerima dan memahami materi yang ditampilkan dalam gambar. Bagi peserta didik yang lemah dalam memahami materi yang disampaikan dalam bentuk verbal maka akan terbantu dengan menggunakan media pembelajaran visual.

Manfaat penggunaan media pembelajaran visual dalam proses pembelajaran di sekolah diantaranya adalah metode pengajaran akan lebih bervariasi karena tidak hanya menggunakan metode ceramah yang membuat siswa menjadi bosan, bahan pengajaran akan terlihat jelas maknanya sehingga siswa mampu memahaminya, bahan ajar dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pengajaran, mampu menumbuhkan perhatian siswa sehingga dapat meningkatkan semangat belajar, serta siswa mampu melaksanakan aktivitas belajar seperti mengamati, melakukan aktivitas belajar fisik, dan kualitas hasil belajar siswa bisa ditingkatkan apabila integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran dapat memberi pesan elemen-elemen pengetahuan melalui cara yang tersusun dengan baik, spesifik dan jelas. Penggunaan media visual dalam pembelajaran juga dapat mendukung fasilitas pembelajaran di sekolah, karena media visual mampu untuk mengatasi segala keterbatasan sarana dan prasarana. Bagi sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai dapat memanfaatkan media gambar untuk mengenalkan alat-alat peraga dalam proses pembelajaran.

2. Kajian Pustaka

Pengertian Media Pembelajaran

Arti kata media dalam bahasa latin yaitu medius, secara harfiah adalah tengah, perantara, atau pengantar. Sehingga dapat diterjemahkan bahwa media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach & Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar berarti manusia, materi, atau kejadian, dan kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, dan alat elektronis lainnya untuk menangkap, memproses, serta menyusun informasi, baik visual atau verbal. (Azhar, 2015).

NEA Education Association (NEA) memberikan arti media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dan dibaca atau dibicarakan disertai dengan instrumen yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. (Sukiman, 2012).

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (1985) yaitu sebagai berikut:

1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2) Pembelajaran lebih menarik

3) Pembelajaran lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat dimaksimalkan

5) Proses pembelajaran dapat berlangsung dimanapun dan kapanpun

6) Sikap positif peserta didik terhadap materi pelajaran dan proses pembelajaran dapat ditingkatkan

7) Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif.

Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menarik perhatian, minat, pikiran, dan perasaan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik (1989) media pembelajaran merupakan alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Ada beberapa konsep atau definisi media pembelajaran, menurut Rossi dan Breidle (1966: 3) media pembelajaran merupakan seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan lain sebagainya. Menurut Rossi alat-alat seperti radio dan televisi jika digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka disebut sebagai media pembelajaran. Sementara menurut Daryanto (2010), media pembelajaran adalah segala sesuatu baik manusia, benda, atau lingkungan sekitar yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dalam pembelajaran sehingga dapat mengembangkan perhatian, pikiran, dan perasaan siswa pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan pendapat Haryoko (2012) yang berarti media pembelajaran pada umumnya didefinisikan sebagai alat, metode, dan teknik yang digunakan untuk lebih memudahkan komunikasi dan interaksi antara mahasiswa dan dosen dalam proses pendidikan dan pengajaran yang lebih efektif.

Jenis- Jenis Media Pembelajaran dan Contohnya

Berdasarkan klasifikasi dan pengelompokan media pembelajaran. Menurut Djamarah (2002:140) jenis- jenis media pembelajaran terbagi menjadi 3 macam yaitu:

  • Media Auditif : yaitu media yang hanya melalui indera pendengaran dan mengandalkan potensi atau unsur suara saja seperti radio, kaset, recorder atau rekaman suara.
  • Media Visual : yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan dan memperlihatkan gambar diam tanpa mengandung unsur suara seperti, film dalam bentuk slide, frame, foto, gambar atau lukisan dan grafik.
  • Media Audiovisual : yaitu media yang memiliki kedua unsur berupa unsur suara dan unsur gambar seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Tipe media audio visual dianggap memiliki potensi yang lebih baik.

Sehingga dilihat dari jenis-jenis media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki fungsi sebagai berikut.

  • Media Auditif (Audio) : Media ini berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan dengan indera pendengaran, jika dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio dapat menyampaikan pesan verbal yaitu bahasa lisan atau kata-kata maupun non verbal yaitu bunyi-bunyian dan vokalisasi. Contoh media : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa dan lain sebagainya.
  • Media Visual : Media ini berfungsi menampilkan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor karena melalui media visual, perangkat lunak (software) yang melengkapi alat proyeksi akan dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan, sehingga pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam bentuk visual. Media visual juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian menggambarkan fakta yang dapat mudah diingat dan diperlihatkan dalam bentuk visual. Dalam hal ini media visual terbagi menjadi dua bagian yaitu media visual gerak dan diam sebagai berikut.
  • Media Visual gerak : gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu, slide proyektor dan lain sebagainya.
  • Media Visual diam : foto, ilustrasi, flashcard, poster, grafik, diagram, peta, dan lain sebagainya.
  • Media Audio Visual : Media ini berfungsi untuk menampilkan suara dan juga gambar. Apabila dilihat dari karakteristiknya, media visual terbagi menjadi 2 yaitu media audio visual gerak dan media audio visual diam.
  • Media Audio Visual gerak diantaranya; film, TV, film bersuara, gambar bersuara, dan lain sebagainya.
  • Media Audio Visual diam diantaranya; TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara dan lain sebaginya.

Kelebihan dan Kekurangan Media Visual

Dijelaskan menurut Wahana dan Mukti (1992 : 29) bahwa media visual memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.

Kelebihan Media Visual :

  • Harganya murah pada umumnya
  • Mudah didapat
  • Mudah digunakan
  • Dapat memperjelas suatu masalah
  • Lebih realistis
  • Dapat mudah dibaca berkali-kali dengan menyimpannya
  • Dapat membuat orang lain mengerti isi berita dan analisa yang lebih mendalam
  • Pembelajaran dengan menggunakan media visual dapat lebih menarik, efektif, dan efisien
  • Proses pembelajarannya lebih menyenangkan karena disertai dengan kombinasi gambar yang menarik
  • Membantu mengatasi keterbatasan atas suatu pengamatan.
  • Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

Kekurangan Media Visual :

  • Ukuran gambar sering kali menjadi kurang tepat dalam pengajaran kelompok besar
  • Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan, dan kejelian guru dalam memanfaatkannya
  • Penggunaannya sering kali lambat dan kurang praktis
  • Tidak adanya audio, sehingga media visual hanya berbentuk tulisan yang tidak dapat didengar, sehingga kurang mendetail terhadap materi yang disampaikan.
  • Visual yang terbatas, karena media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi materi
  • Media visual dipandang sebagai “alat bantu” semata bagi guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran, sehingga keterpaduan antara bahan pelajaran dan alat bantu diabaikan.

3. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa, Penggunaan media visual dalam pembelajaran ini memiliki kegunaan dan pengaruh yang sangat penting terutama pada proses belajar-mengajar, karena media visual dapat memberikan gambaran yang nyata pada materi pelajaran yang bukan hanya menampilkan dalam bentuk teks saja, akan tetapi terdapat gambar serta animasi yang dapat memberikan kesan yang baik bagimu siswa. Selain itu media visual dapat membangkitkan emosi serta keinginan siswa dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena itu media visual penggunaannya dilihat lebih simpel dan lebih mudah dipahami oleh siswa. Walaupun media visual ini memiliki kekurangan dan kelemahan dalam proses penggunaan serta pembelajarannya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menarik perhatian siswa melalui media visual yang digunakan, karena disamping itu media visual memiliki berbagai jenis media yang cocok digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar dapat berjalan secara efektif dan dampaknya akan sangat bermanfaat bagi guru, dosen, terutama bagi siswa.

 

Daftar Pustaka

Azhar Arsyad. (2015). Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran, PT. Sarana Tutorial Nurani sejahtera, Bandung.

Darwanto. (2007). Televisi Sebagai Media Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Oemar Hamalik. (1989). Media Pendidikan. (Bandung : Citra Aditya), 12.

Arief S. Sadiman, dkk. (2006). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan, Raja grafindo Persada, Jakarta.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran, Bogor : Ghalia Indonesia.

Deni Darmawan. (2009). Teknologi informasi dan Komunikasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen agam Republik Indonesia, Jakarta.

Sanjaya, W. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Riyana, Cepi. (2009). Media Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta.

H. Hamza B. Uno, (2011). Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Sada, H. J. (2016). Manusia Dalam Perspektif Agama Islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam , 7, 133.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun