Penderita dengan tingkatan ini memiliki masalah kebersihan yang buruk serta memiliki kemungkinan bahwa penderita tidak mandi selama berminggu-minggu. Penderita sering kali memiliki kesehatan mental yang buruk dan memfokuskan energi emosional pada rencana muluk atau kenangan nostalgia.
5. Tingkatan kelima
Pada tingkatan ini penderita memliki karakteristik seperti berikut ini:
- Kamar mandi serta dapur dlam keadaan yang sangat berantakan
- Kotoran manusia yang terlihat jelas bberserakan dimana-mana
- Makanan busuk yang memenuhi lantai serta di dalam kulkas yang telah tidak berfungsi
Penderita dengan gejala hoarding disorder dengan tingkat paling parah ini biasanya tidak tinggal di rumahnya, melainkan menumang di teman atau kerabatnya. Hal ini dikarenakan kondisi rumahnya yang sangat berantakan sehingga membuatnya merasa tidak nyaman. Penderita juga membuang sampah mereka ke dalam botol atau wadah lain yang tersisa di rumah. Individu pada tingkatan ini biasanya memiliki gejala depresi yang sangat jelas.
Tanggapan penulis terhadap fenomena hoarding disorder ini. Hal yang penting untuk dipahami oleh kita adalah bahwa hoarding disorder bukanlah sekadar masalah kebersihan atau keteraturan. Ini merupakan gangguan mental serius yang membutuhkan perhatian dan intervensi yang tepat. Orang yang mengalami hoarding disorder mungkin memerlukan bantuan profesional untuk mengatasi masalah tersebut, termasuk terapi perilaku kognitif dan bantuan dalam mengembangkan keterampilan untuk mengelola kecenderungan menumpuk barang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H