Mohon tunggu...
Amelia Syaputri
Amelia Syaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Potensi Utama

Manajemen Strategi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Manajemen Strategi : Peran Strategi Manajemen Keuangan Perusahaan Dalam Era Transformasi Digital

19 Desember 2024   12:40 Diperbarui: 19 Desember 2024   12:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pembiayaan eksternal : Ketika perusahaan masih muda dan kecil, mereka biasanya harus mengumpulkan modal sendiri, baik dari teman, keluarga, atau dari investor profesional, seperti pemodal ventura. Modal ventura berspesialisasi dalam melakukan investasi berisiko tinggi (return tinggi) dalam bisnis wirausaha yang berkembang pesat. Setelah perusahaan mencapai ukuran tertentu, perusahaan dapat memutuskan untuk go public dengan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering = IPO) saham yang menjual saham kepada investor luar dan mendaftarkan saham untuk diperdagangkan di bursa saham. Setelah IPO, perusahaan memiliki opsi untuk mengumpulkan uang tunai dengan menjual saham tambahan di masa depan, yaitu penawaran saham susulan atau penawaran saham terbatas (right issue).

2. Penganggaran modal : Fungsi penganggaran modal mewakili satu-satunya kegiatan terpenting manajer keuangan perusahaan karena dua alasan. Pertama, manajer mengevaluasi investasi yang sangat besar dalam proses penganggaran modal. Kedua, perusahaan dapat berkembang dalam ekonomi yang kompetitif hanya dengan mencari produk, proses, dan layanan baru yang paling menjanjikan untuk diberikan kepada pelanggan. Perusahaan, seperti Intel, General Electric, Shell, Apple, Samsung, LG, atau Toyota secara teratur menyisihkan pengeluaran modal yang besar. Proses penganggaran modal dibagi menjadi tiga langkah, yaitu mengidentifikasi potensi investasi, menganalisis serangkaian peluang investasi dan mengidentifikasi peluang yang menciptakan nilai bagi pemegang saham, melaksanakan, dan memantau investasi.

3. Pengelolaan operasional : Manajemen perusahaan dihadapkan pada berbagai macam kegiatan rutin sehari-hari yang menyita waktu utama pengambil keputusan. Manajemen harus mampu mengelola banyak hal secara cepat, misalnya arus kas internal perusahaan, modal kerjanya, dan campuran utang dan pembiayaan ekuitas, baik untuk memaksimalkan nilai utang perusahaan dan klaim ekuitas serta untuk memastikan bahwa perusahaan dapat melunasi kewajibannya ketika jatuh tempo. Termasuk dalam fungsi ini adalah bagaimana manajemen mengalokasikan kebutuhan dana untuk dikembalikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

4. Tata kelola perusahaan : Skandal perusahaan, seperti keruntuhan keuangan di Enron, Arthur Andersen, WorldCom, Xerox, Lehman Brothers, atau Parmalat, dengan jelas menunjukkan bahwa membangun sistem tata kelola perusahaan yang baik adalah yang terpenting. Sistem tata kelola menentukan siapa yang paling diuntungkan dari kegiatan perusahaan kemudian mereka menetapkan prosedur untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan untuk memastikan bahwa karyawan bertindak secara etis dan bertanggung jawab. Manajemen yang baik tidak berkembang dalam ruang hampa. Manajemen yang baik adalah hasil dari adanya sistem tata kelola perusahaan yang mempekerjakan dan mempromosikan orang-orang yang berkualitas, jujur, dan yang memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan melalui gaji dan insentif lainnya. Mengembangkan sistem tata kelola perusahaan menghadirkan tantangan yang cukup besar dalam praktiknya karena konflik pasti muncul di antara pemegang saham, manajer, dan pemangku kepentingan-pemangku kepentingan lainnya. Tetapi jarang bahkan demi kepentingan pemegang saham individu, sistem tata kelola diterapkan agar manajer tidak menghabiskan waktu dan uang yang dibutuhkan selain juga untuk memastikan bahwa manajer bertindak dengan tepat. Jika pemegang saham individu melakukan jenis pengawasan ini maka mereka secara pribadi akan menanggung semua biaya manajemen pemantauan atau pengawasan (monitoring), tetapi akan berbagi manfaat dengan semua pemegang saham lainnya. Hal ini adalah contoh klasik dari masalah tindakan kolektif yang muncul dalam sebagian besar hubungan antara pemegang saham dan manajer (principal-agent relationship).

5. Manajemen risiko : Secara historis, manajemen risiko berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengidentifikasi berbagai sumber risiko, misalnya risiko internal dan eksternal, seperti faktor alam (non-human factors) yang tidak dapat diprediksi (kebakaran, banjir, tabrakan, dan kerusakan properti lainnya). Perusahaan-perusahaan yang terpapar dengan risiko besar akan menggunakan produk asuransi atau asuransi diri. Fungsi manajemen risiko mencakup aktivitas mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola lebih banyak jenis paparan (eksposur) risiko. Paparan-paparan ini mencakup kerugian yang dapat diakibatkan oleh pergerakan suku bunga yang merugikan, perubahan harga komoditas, dan fluktuasi nilai mata uang. Manajemen harus memiliki kemampuan untuk mengelola risiko dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Tugas manajemen risiko adalah berusaha untuk mengukur sumber dan besarnya paparan risiko perusahaan dan memutuskan apakah akan menerima risiko atau mengelolanya.

Peran Strategi Manajemen Keuangan Perusahaan Dalam Era Transformasi Digital

     Berikut adalah beberapa Peran Strategi Manajemen Keuangan Perusahaan Dalam Era Transformasi Digital :

1. Transformasi Digital dan Dampaknya pada Manajemen Keuangan

    Transformasi digital memungkinkan manajemen keuangan bekerja lebih efektif melalui otomatisasi proses keuangan, seperti pencatatan transaksi, perencanaan anggaran, dan pelaporan keuangan. Teknologi seperti cloud computing dan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) memberikan kemudahan dalam memonitor dan menganalisis data keuangan secara real-time.  

     Di sisi lain, penggunaan FinTech membuka akses ke layanan finansial yang lebih inovatif, seperti pembayaran digital, crowdfunding, dan analisis risiko berbasis algoritma. Hal ini membuat pengelolaan keuangan lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

2. Penggunaan Data dan Analitik untuk Pengambilan Keputusan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun