Mohon tunggu...
Amelia Syaputri
Amelia Syaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Potensi Utama

Manajemen Strategi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Manajemen Strategi : Peran Strategi Manajemen Keuangan Perusahaan Dalam Era Transformasi Digital

19 Desember 2024   12:40 Diperbarui: 19 Desember 2024   12:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Konsep Dasar Manajemen Strategi keuangan 

     Manajemen keuangan strategi adalah perpaduan antara manajemen strategik dan manajemen keuangan. Sebagai suatu gabungan dua disiplin ilmu, manajemen keuangan strategik telah mengalami perkembangan signifikan dan perhatian ahli manajemen keuangan. Hal ini terkait erat dengan adanya lonjakan arus modal dan aliran modal regional dan lintas batas (antar negara) secara besar-besaran. Jumlah perusahaan yang memutuskan untuk memasuki pangsa pasar baru atau asing dari waktu ke waktu semakin banyak. Keputusan untuk memasuki pasar baru sangat erat kaitannya dengan keputusan strategis.

    Transformasi digital telah menjadi bagian integral dari berbagai sektor, termasuk dunia bisnis. Perubahan ini tidak hanya membawa efisiensi dalam operasional perusahaan tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan. Dalam konteks ini, manajemen keuangan memegang peran strategis untuk memastikan keberlanjutan perusahaan melalui pengelolaan sumber daya, analisis risiko, dan pengambilan keputusan berbasis data.  

     Era digital menuntut perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan, seperti integrasi teknologi finansial (FinTech), otomatisasi, dan penggunaan big data. Artikel ini akan membahas bagaimana manajemen keuangan perusahaan beradaptasi dan berkontribusi secara strategis dalam menghadapi transformasi digital.

     Di era transformasi digital, peran manajemen keuangan perusahaan menjadi semakin strategis. Teknologi telah mengubah cara perusahaan mengelola, menganalisis, dan mengambil keputusan terkait keuangan. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan serba cepat, manajemen keuangan harus mampu beradaptasi dengan perubahan untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan.

Strategi Keuangan Dan Fungsi Manajemen Keuangan

     Manajemen keuangan strategis adalah tentang menciptakan laba untuk bisnis dan memastikan return atas investasi (return on investment = ROI) yang dapat diterima. Manajemen keuangan dicapai melalui rencana keuangan bisnis, pengaturan kontrol keuangan, dan pengambilan keputusan keuangan.  Manajemen keuangan itu sendiri melibatkan pemahaman dan pengendalian, pengalokasian, dan memperoleh aset dan kewajiban perusahaan dengan benar, termasuk memantau item pembiayaan operasional, seperti pengeluaran, pendapatan, piutang dan utang, arus kas, dan profitabilitas.

    Sumber daya keuangan adalah dasar dari rencana strategis dan nilai keuangan adalah faktor pemersatu yang mengikat produk, keputusan pasar dan operasi terkait dengan opsi-opsi strategis. Fungsi utama keuangan pada suatu perusahaan diarahkan untuk merencanakan campuran atau bauran pendanaan (financing mixed) yang tepat guna mendukung kegiatan strategis dan memastikan bahwa dana digunakan dalam upaya untuk mencapai return atau imbal hasil harapan (expected return). Fungsi keuangan adalah titik pusat yang menyatukan bisnis, mengelola kontrol, dan informasinya dalam langkah menuju upaya desentralisasi pengambilan keputusan. Dapat dikatakan bahwa dalam jangka panjang, semua perencanaan mengarah pada perencanaan keuangan. Keuangan adalah penghubung utama antara rencana strategis dan implementasinya. Oleh karena itu, setiap keputusan keuangan harus mampu menjadi penggerak nilai (value driver) yang nantinya akan mampu menjadi pencipta nilai (value creator).

     Penggerak nilai perusahaan harus secara langsung dikaitkan dengan penciptaan nilai bagi pemegang saham dan diukur dengan indikator kinerja kunci (key performance indicator = KPI) keuangan dan operasional yang harus mencakup pertumbuhan jangka panjang dan kinerja operasi. Mengingat cakupan bahasan dalam buku ini lebih ditekankan pada perusahaan yang tercatat di bursa saham, tujuan akhir dari perusahaan adalah untuk memakmurkan pemegang saham (shareholders wealth). Indikator utama kemakmuran pemegang saham adalah meningkatnya harga saham. Namun demikian, bahasan atas perusahaan non-publik termasuk perusahaan skala kecil dan menengah juga disinggung, khususnya terkait dengan bukti empiris.

     Implikasi dari upaya peningkatan kemakmuran pemegang saham adalah manajemen perusahaan harus selalu berusaha mengambil keputusan yang berorientasi pada peningkatan nilai perusahaan (harga saham). Maksimalisasi harga saham adalah salah satu faktor penting untuk tujuan maksimalisasi nilai. Konsep mengukur dan mengelola nilai pemegang saham sangat penting karena meningkatnya relevansi pasar modal dan tata kelola perusahaan (good corporate governance). Pendorong nilai utama untuk penciptaan kekayaan pemegang saham adalah aset tidak berwujud, operasi, investasi, dan keuangan.

      Secara tradisional, kita mengenal tiga fungsi utama dalam manajemen, keuangan yang juga dikenal sebagai tiga keputusan utama manajemen keuangan. Keputusan-keputusan yang dimaksud adalah fungsi pendanaan, fungsi investasi, dan fungsi dividen. Keputusan pendanaan, investasi, dan dividen adalah tiga pilar utama pengambilan keputusan dalam keuangan perusahaan. Ketiga jenis keputusan tersebut lebih dikenal pada jenis perusahaan secara umum. Dalam perkembangannya, ada dua keputusan tambahan jika kita mengaitkan dengan perusahaan yang sudah menjual sahamnya ke pasar modal. Dua keputusan yang dimaksud adalah fungsi terkait tata kelola perusahaan yang baik dan fungsi manajemen risiko.

     Manajemen keuangan strategis tidak hanya berarti mengelola keuangan perusahaan, tetapi juga mengelolanya dengan maksud untuk berhasil, yaitu untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Namun demikian, sebelum perusahaan dapat mengelola dirinya secara strategis, pertama-tama perusahaan perlu menentukan  tujuannya secara tepat, mengidentifikasi dan mengukur sumber daya yang tersedia dan potensial, dan menyusun rencana khusus untuk menggunakan keuangan dan sumber daya modal lainnya guna mencapai tujuannya.

    Manajemen perusahaan harus menerapkan manajemen keuangan strategis di seluruh operasi perusahaannya yang melibatkan perancangan elemen-elemen yang akan memaksimalkan sumber daya keuangan perusahaan dan menggunakannya secara efisien. Di sini manajemen perusahaan harus kreatif karena tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua bagi manajemen strategis dan masing-masing perusahaan akan merancang elemen yang mencerminkan kebutuhan dan tujuannya sendiri.

     Namun demikian, beberapa elemen yang lebih umum dari manajemen keuangan strategis dapat dikaitkan dengan kelima fungsi utama atau lima keputusan penting dalam manajemen keuangan. Untuk mensinergikan kelima fungsi utama manajemen keuangan tersebut, manajemen tidak dapat melakukannya sendiri. Manajemen memerlukan bantuan pihak lain, seperti perantara keuangan (financial intermediary). Perantara keuangan akan menjadi jembatan bagi manajemen perusahaan dan pihak luar dalam berbagai jenis transaksi, misalnya menerbitkan atau menjual saham, menerbitkan surat utang (obligasi), atau mengajukan pinjaman ke kreditur.

     Meskipun perantara keuangan modern sangat mengedepankan aspek efisiensi, peran perantara tradisional, seperti bank sebagai penyedia modal utang untuk perusahaan telah menurun selama beberapa dekade. Sebagai gantinya, perusahaan nonkeuangan semakin beralih ke pasar modal untuk pembiayaan eksternal, terutama karena biaya pemrosesan informasi yang menurun dengan cepat membuatnya lebih mudah bagi sejumlah besar investor untuk mendapatkan dan mengevaluasi data keuangan untuk ribuan calon peminjam perusahaan dan penerbit saham biasa dan saham preferen (Megginson dan Smart, 2009). Khusus di Indonesia, selama tahun 2017 terdapat 37 perusahaan yang melakukan pencatatan di Bursa Efek Indonesia, sedangkan tahun 2018 jumlah perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (initial public offering = IPO) sebanyak 57 yang sekaligus merupakan rekor dalam sejarah bursa saham di Indonesia dengan dana yang terhimpun dari IPO tahun 2018 lebih dari Rp15,6 triliun (https://gopublic.idx.co.id/).

     Meskipun keuangan perusahaan didefinisikan secara umum sebagai kegiatan yang terlibat dalam mengelola arus kas (uang) dalam lingkungan bisnis, definisi yang lebih lengkap akan menekankan bahwa praktik keuangan perusahaan melibatkan lima fungsi dasar. Kelima fungsi dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan modal untuk mendukung operasi perusahaan dan program investasi (fungsi pembiayaan internal dan eksternal).

2. Memilih proyek terbaik untuk berinvestasi sumber daya perusahaan, berdasarkan masing-masing risiko proyek yang dirasakan dan pengembalian yang diharapkan (fungsi penganggaran modal) atau fungsi investasi.

3. Mengelola arus kas internal perusahaan, modal kerjanya, dan campuran utang dan pembiayaan ekuitas, baik untuk memaksimalkan nilai utang perusahaan dan klaim ekuitas dan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat melunasi kewajibannya ketika jatuh tempo (fungsi operasional manajemen keuangan), bisa juga diakibatkan dengan fungsi pembagian dividen.

4. Mengembangkan kepemilikan seluruh perusahaan dan struktur tata kelola perusahaan yang memaksa manajer untuk berperilaku etis dan membuat keputusan yang menguntungkan pemegang saham (fungsi tata kelola perusahaan).

5. Pengelolaan paparan perusahaan terhadap semua jenis risiko, baik yang dapat diasuransikan maupun yang tidak dapat diasuransikan, untuk mempertahankan dan mengoptimalkan untung-rugi risiko dan return (risk and return trade-off) dan karenanya memaksimalkan nilai pemegang saham (fungsi manajemen risiko).

    Lima fungsi dasar keuangan perusahaan sebagaimana disebutkan di dalam Megginson dan Smart (2009) dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut.

1. Pembiayaan eksternal : Ketika perusahaan masih muda dan kecil, mereka biasanya harus mengumpulkan modal sendiri, baik dari teman, keluarga, atau dari investor profesional, seperti pemodal ventura. Modal ventura berspesialisasi dalam melakukan investasi berisiko tinggi (return tinggi) dalam bisnis wirausaha yang berkembang pesat. Setelah perusahaan mencapai ukuran tertentu, perusahaan dapat memutuskan untuk go public dengan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering = IPO) saham yang menjual saham kepada investor luar dan mendaftarkan saham untuk diperdagangkan di bursa saham. Setelah IPO, perusahaan memiliki opsi untuk mengumpulkan uang tunai dengan menjual saham tambahan di masa depan, yaitu penawaran saham susulan atau penawaran saham terbatas (right issue).

2. Penganggaran modal : Fungsi penganggaran modal mewakili satu-satunya kegiatan terpenting manajer keuangan perusahaan karena dua alasan. Pertama, manajer mengevaluasi investasi yang sangat besar dalam proses penganggaran modal. Kedua, perusahaan dapat berkembang dalam ekonomi yang kompetitif hanya dengan mencari produk, proses, dan layanan baru yang paling menjanjikan untuk diberikan kepada pelanggan. Perusahaan, seperti Intel, General Electric, Shell, Apple, Samsung, LG, atau Toyota secara teratur menyisihkan pengeluaran modal yang besar. Proses penganggaran modal dibagi menjadi tiga langkah, yaitu mengidentifikasi potensi investasi, menganalisis serangkaian peluang investasi dan mengidentifikasi peluang yang menciptakan nilai bagi pemegang saham, melaksanakan, dan memantau investasi.

3. Pengelolaan operasional : Manajemen perusahaan dihadapkan pada berbagai macam kegiatan rutin sehari-hari yang menyita waktu utama pengambil keputusan. Manajemen harus mampu mengelola banyak hal secara cepat, misalnya arus kas internal perusahaan, modal kerjanya, dan campuran utang dan pembiayaan ekuitas, baik untuk memaksimalkan nilai utang perusahaan dan klaim ekuitas serta untuk memastikan bahwa perusahaan dapat melunasi kewajibannya ketika jatuh tempo. Termasuk dalam fungsi ini adalah bagaimana manajemen mengalokasikan kebutuhan dana untuk dikembalikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

4. Tata kelola perusahaan : Skandal perusahaan, seperti keruntuhan keuangan di Enron, Arthur Andersen, WorldCom, Xerox, Lehman Brothers, atau Parmalat, dengan jelas menunjukkan bahwa membangun sistem tata kelola perusahaan yang baik adalah yang terpenting. Sistem tata kelola menentukan siapa yang paling diuntungkan dari kegiatan perusahaan kemudian mereka menetapkan prosedur untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan untuk memastikan bahwa karyawan bertindak secara etis dan bertanggung jawab. Manajemen yang baik tidak berkembang dalam ruang hampa. Manajemen yang baik adalah hasil dari adanya sistem tata kelola perusahaan yang mempekerjakan dan mempromosikan orang-orang yang berkualitas, jujur, dan yang memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan melalui gaji dan insentif lainnya. Mengembangkan sistem tata kelola perusahaan menghadirkan tantangan yang cukup besar dalam praktiknya karena konflik pasti muncul di antara pemegang saham, manajer, dan pemangku kepentingan-pemangku kepentingan lainnya. Tetapi jarang bahkan demi kepentingan pemegang saham individu, sistem tata kelola diterapkan agar manajer tidak menghabiskan waktu dan uang yang dibutuhkan selain juga untuk memastikan bahwa manajer bertindak dengan tepat. Jika pemegang saham individu melakukan jenis pengawasan ini maka mereka secara pribadi akan menanggung semua biaya manajemen pemantauan atau pengawasan (monitoring), tetapi akan berbagi manfaat dengan semua pemegang saham lainnya. Hal ini adalah contoh klasik dari masalah tindakan kolektif yang muncul dalam sebagian besar hubungan antara pemegang saham dan manajer (principal-agent relationship).

5. Manajemen risiko : Secara historis, manajemen risiko berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengidentifikasi berbagai sumber risiko, misalnya risiko internal dan eksternal, seperti faktor alam (non-human factors) yang tidak dapat diprediksi (kebakaran, banjir, tabrakan, dan kerusakan properti lainnya). Perusahaan-perusahaan yang terpapar dengan risiko besar akan menggunakan produk asuransi atau asuransi diri. Fungsi manajemen risiko mencakup aktivitas mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola lebih banyak jenis paparan (eksposur) risiko. Paparan-paparan ini mencakup kerugian yang dapat diakibatkan oleh pergerakan suku bunga yang merugikan, perubahan harga komoditas, dan fluktuasi nilai mata uang. Manajemen harus memiliki kemampuan untuk mengelola risiko dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Tugas manajemen risiko adalah berusaha untuk mengukur sumber dan besarnya paparan risiko perusahaan dan memutuskan apakah akan menerima risiko atau mengelolanya.

Peran Strategi Manajemen Keuangan Perusahaan Dalam Era Transformasi Digital

     Berikut adalah beberapa Peran Strategi Manajemen Keuangan Perusahaan Dalam Era Transformasi Digital :

1. Transformasi Digital dan Dampaknya pada Manajemen Keuangan

    Transformasi digital memungkinkan manajemen keuangan bekerja lebih efektif melalui otomatisasi proses keuangan, seperti pencatatan transaksi, perencanaan anggaran, dan pelaporan keuangan. Teknologi seperti cloud computing dan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) memberikan kemudahan dalam memonitor dan menganalisis data keuangan secara real-time.  

     Di sisi lain, penggunaan FinTech membuka akses ke layanan finansial yang lebih inovatif, seperti pembayaran digital, crowdfunding, dan analisis risiko berbasis algoritma. Hal ini membuat pengelolaan keuangan lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

2. Penggunaan Data dan Analitik untuk Pengambilan Keputusan

   Manajemen keuangan modern sangat bergantung pada data. Dengan teknologi big data dan analitik, perusahaan dapat menganalisis tren pasar, memprediksi kondisi keuangan, dan mengidentifikasi peluang investasi. Manajemen keuangan modern menggunakan big data dan analitik untuk:  

1. Memproyeksikan keuangan masa depan, misalnya melalui analisis tren penjualan.  
2. Mengoptimalkan anggaran dan investasi, sehingga perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya secara maksimal.  
3. Mengidentifikasi peluang dan ancaman, seperti perubahan pasar atau fluktuasi mata uang.  

    Analisis prediktif yang didukung teknologi kecerdasan buatan (AI) membantu perusahaan mempersiapkan strategi berdasarkan wawasan yang lebih akurat.  Alat analitik juga membantu manajer keuangan dalam membuat keputusan strategis yang lebih akurat. Contohnya, analisis prediktif memungkinkan perusahaan untuk merancang anggaran dan mengelola risiko dengan lebih efektif.

3. Pengelolaan Risiko Keuangan di Era Digital  

   Digitalisasi juga membawa tantangan baru, seperti risiko keamanan siber dan kerentanan data. Sistem keuangan yang terintegrasi secara digital menghadapi ancaman seperti pencurian identitas, peretasan, dan penipuan online.  

   Oleh karena itu, perusahaan harus menginvestasikan sumber daya untuk memperkuat sistem keamanan keuangan. Penerapan teknologi blockchain, enkripsi data, dan audit digital adalah beberapa langkah penting untuk memitigasi risiko tersebut. Beberapa langkah strategis yang dapat diambil:  
1. Menggunakan teknologi blockchain untuk transaksi yang lebih aman.  
2. Menerapkan sistem enkripsi dan autentikasi berlapis untuk melindungi data sensitif.
3. Melakukan audit digital secara berkala untuk mendeteksi potensi celah keamanan.

4. Optimalisasi Arus Kas dan Investasi Teknologi

   Transformasi digital membantu perusahaan dalam mengelola arus kas dengan lebih efisien. Sistem otomatis dapat memantau transaksi keuangan, mengelola hutang-piutang, dan merencanakan kebutuhan likuiditas secara real-time.  

   Selain itu, investasi dalam teknologi digital seperti otomatisasi proses robotik (RPA) dan kecerdasan buatan (AI) membantu mengurangi biaya operasional sekaligus meningkatkan produktivitas. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya ke area yang lebih strategis.

5. Keterampilan Baru untuk Profesional Keuangan  

   Transformasi digital menuntut profesional keuangan untuk menguasai keterampilan baru, terutama yang berkaitan dengan teknologi. Manajer keuangan tidak hanya perlu memahami prinsip-prinsip keuangan tradisional tetapi juga harus mampu menggunakan perangkat lunak keuangan, menganalisis data, dan memahami teknologi seperti AI dan blockchain.  Transformasi digital mengharuskan profesional keuangan untuk memiliki keterampilan teknologi, seperti:  
1. Kemampuan menggunakan perangkat lunak analitik, seperti Tableau atau Power BI.  
2. Pemahaman tentang teknologi blockchain dan AI.  
3. Kemampuan menganalisis data besar, untuk pengambilan keputusan strategis.

    Selain itu, kemampuan untuk mengelola perubahan, berpikir strategis, dan berkolaborasi lintas departemen menjadi keterampilan penting dalam memastikan keberhasilan manajemen keuangan di era digital.

Manajemen Keuangan Strategi Dan Perusahaan

   Secara khusus tidak ada definisi yang mengikat tentang makna dari strategi keuangan. Strategi keuangan banyak atau sering dilihat sebagai masalah keuangan dalam manajemen strategis. Ada empat aspek peran keuangan umum atas proses implementasi strategi di perusahaan, yaitu untuk mengumpulkan dana yang diperlukan (funding), membuat anggaran modal (budgeting), menyiapkan penyusunan laporan keuangan (planning), dan menganalisis nilai bisnis (valuing). Bender dan Ward (2009) menunjukkan  bahwa implementasi strategi keuangan harus didasarkan pada strategi bisnis kompetitif secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk mencapai daya saing yang berkelanjutan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Strategi keuangan harus mengadopsi cara terbaik untuk meningkatkan, mengelola, dan menggunakan secara efektif modal dalam perusahaan.

    Manajemen keuangan strategis adalah tentang menciptakan laba untuk bisnis. Rencana keuangan yang strategis berfokus pada keuntungan jangka panjang. Perencanaan keuangan strategis bervariasi menurut perusahaan, industri, dan sektor. Manajemen keuangan strategik dapat mencakup empat kegiatan utama, yaitu perencanaan, penganggaran, mengelola, dan menganalisis risiko, terakhir adalah menetapkan prosedur kegiatan. Berikut ini disajikan ringkasan dari keempat hal tersebut. Perencanaan mencakup tiga aktivitas, yaitu menetapkan tujuan dengan tepat, mengidentifikasi dan mengukur sumber daya yang tersedia dan potensial, serta menetapkan rencana keuangan bisnis tertentu. Perencanaan harus berprinsip jangka panjang. Aktivitas penganggaran mencakup membantu fungsi perusahaan dengan efisiensi keuangan, mengidentifikasi area yang mengeluarkan biaya operasi paling besar, atau melebihi biaya yang dianggarkan, memastikan likuiditas yang cukup untuk menutup biaya operasional tanpa harus memanfaatkan atau menggantungkan pada sumber daya eksternal, dan mengungkap area di mana perusahaan dapat menginvestasikan pendapatan untuk mencapai tujuan lebih efektif. Aktivitas mengelola dan menilai risiko mencakup kegiatan mengidentifikasi, menganalisis, dan mengurangi ketidakpastian dalam keputusan investasi, mengevaluasi potensi paparan keuangan, menganalisis pengeluaran barang modal (capital expenditure = CapEx) dan kebijakan di tempat kerja, menggunakan metrik risiko seperti standar deviasi dan strategi value-at-risk (VaR). Sedangkan penetapan prosedur berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data, membuat keputusan keuangan yang konsisten, melacak dan menganalisis varians, yaitu perbedaan antara hasil yang dianggarkan dan aktual, serta mengidentifikasi masalah dan mengambil tindakan korektif yang tepat.

     Manajemen strategis adalah seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini termasuk pemindaian lingkungan (baik eksternal dan internal), perumusan strategi (perencanaan strategis), implementasi strategi, dan evaluasi dan kontrol. Oleh karena itu, penelitian manajemen strategis harus menekankan pemantauan dan evaluasi peluang eksternal dan ancaman mengingat kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk menghasilkan dan menerapkan arah strategis baru untuk suatu perusahaan. Uraian di atas secara sekilas menegaskan kepada kita bahwa keputusan keuangan dan keputusan strategis adalah dua keputusan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling terkait. Keputusan strategis adalah keputusan yang berkaitan dengan dampak jangka panjang perusahaan. Keputusan keuangan yang melibatkan dana besar juga berkaitan dengan jangka panjang. Oleh kerena itu, memisahkan keduanya tentu adalah sesuatu yang mustahil. Keduanya harus saling bersinergi.

Fungsi Manajemen Keuangan Strategi

   Manajemen keuangan strategik adalah konstituen portofolio dari rencana strategis perusahaan yang mencakup keputusan investasi yang optimal dan keputusan pembiayaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu secara keseluruhan. Dalam hal ini koneksi tersebut diperlukan untuk membedakan antara aspek-aspek strategis, taktis, dan perencanaan keuangan operasional. Strategi berkaitan dengan periode jangka panjang dari tindakan, sedangkan taktik lebih mengarah kepada rentang rencana menengah, sementara operasi berkaitan dengan fungsi jangka pendek. Manajemen puncak memutuskan strategi, manajer tingkat menengah memutuskan taktik, dan aspek operasional dikaitkan dengan karyawan level di bawah manajer. Terlepas dari cakrawala waktu, fungsi keputusan investasi dan keuangan melibatkan beberapa fungsi lain. Fungsi-fungsi yang dimaksud dapat berupa fungsi pencarian berkesinambungan untuk peluang investasi terbaik, seleksi dari yang terbaik untuk peluang yang menguntungkan, penentuan campuran optimal dana yang berpeluang, pembentukan sistem untuk pengendalian internal, dan analisis hasil pengambilan keputusan masa depan.

    Karena modal adalah faktor yang penting maka masalah strategis pengelolaan keuangan adalah bagaimana dana yang terbatas tersebut dialokasikan di antara berbagai alternatif penggunaan. Hal ini merupakan dilema bagi manajemen perusahaan yang dapat dikaitkan dengan Jensen dan Meckling (1976) yang populer sebagai 'teori keagenan' (agency theory). Menurut teori ini, manajemen keuangan strategis adalah berdasarkan pada satu konsep matematika dari maksimalisasi NPV harapan (expected net present value) dengan fungsi dari empat komponen utama, yaitu keputusan pembiayaan (pendanaan), keputusan investasi, keputusan dividen, dan keputusan portofolio. Keputusan pembiayaan berkaitan dengan metode pembiayaan atau campuran dari ekuitas modal dan utang modal. Keputusan investasi melibatkan pemanfaatan menguntungkan dari dana perusahaan terutama dalam proyek jangka panjang (proyek-proyek modal). Karena manfaat masa depan atas sebuah proyek tidak diketahui dengan pasti, keputusan investasi selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, proyek-proyek harus dievaluasi dalam kaitannya dengan potensi risiko dan return-nya.

    Keputusan dividen berkaitan dengan penentuan pembagian laba, yaitu antara pembayaran ke pemegang saham dan reinvestasi di dalam perusahaan. Keputusan portofolio melibatkan evaluasi dari investasi berdasarkan pada kontribusi mereka ke dalam kinerja agregat bagi seluruh perusahaan dan bukan atas dasar karakteristik investasi itu sendiri.

Kesimpulan

   Manajemen keuangan memiliki peran strategis dalam memastikan perusahaan tetap kompetitif di era transformasi digital. Dengan memanfaatkan teknologi, data, dan sistem keamanan yang tepat, manajemen keuangan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengelola risiko, dan memberikan wawasan strategis yang mendukung pertumbuhan perusahaan.  

   Namun, adaptasi ini juga membutuhkan investasi pada teknologi dan pengembangan keterampilan profesional. Dengan strategi yang matang, perusahaan dapat menjadikan transformasi digital sebagai peluang untuk memperkuat posisinya di pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun