Tidak lama ponsel David berbunyi. Dan terlihat , ia berbicara dengan seseorang.
"Sorry mas, Manda, gw harus cabut dulu nih, biasa deh mau urus clothingan dulu. Desain baju yang harus di acc, doakan lancar ya gaes", ujar David.Â
Mungkin dia mau ketemuan sama Leiticia hari ini. Aku belum tau lagi soal progres bajunya. Mungkin soal ini harusnya, aku banyak - banyak ngobrol dengannya.Â
Aku dan Bimo ke bawah sekalian mengantarkan David ke parkiran motor. Bimo bilang ia ingin tahu kendaraan David.Â
Kami berjalan bertiga menyusuri sisi jalan SCBD Sudirman. Jika orang melihat, aku seperti cocok berpasangan dengan Bimo. Dengan sepatu hak 10 senti ini , tinggiku hampir sama dengan David. Sedangkan tinggi Bimo 185cm. Di atas beberapa senti dari David. Sesampai di parkiran motor. Bimo sedikit tercengang melihat motor Royal Enfield David. Ia terkejut dengan gaya yang elegan, maksud ku, tidak menunjukkan keterkejutan yang berlebihan.Â
"Hmmm... Royal Enfield, hitam, klasik, motor jaman perang. 40 juta, cash? Kredit?"..
"30, cash, mas"...Â
"Mantab, Royal Enfield, gengsi pria, modal nikah aman, kalau aku cewek ketemu cowok gini langsung tak tie the knot!"...Â
"Hahaha....bisa aja, mas"..
Tidak lama Dave meninggalkan kami berdua dan melambaikan tangan pada kami. Aku dan Bimo kembali ke kantor sambil mengobrol di sepanjang sisi jalan SCBD Sudirman.Â
"Lihat kan?, gimana dia mengontrol emosinya ketika dia tau saya duduk berdua dengan Manda. Dia tidak marah dan sikapnya juga gak berlebihan"..