Bahasa tubuh yang positif mencerminkan sikap yang terbuka, percaya diri, dan antusias. Beberapa contoh bahasa tubuh yang positif termasuk tersenyum, menjaga kontak mata yang tepat, mengangguk untuk menunjukkan pemahaman serta duduk atau berdiri dengan postur yang tegak. Semua hal ini dapat membantu menciptakan suasana komunikasi yang lebih hangat dan membangun kepercayaan yang lebih kuat antara semua pihak yang terlibat dalam percakapan.
Sebaliknya jika bahasa tubuh yang tertutup seperti menghindari kontak mata, duduk dengan postur membungkuk atau menunjukkan ekspresi wajah yang dingin dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan merusak komunikasi yang sedang terjadi. Oleh karena itu, kita perlu menyadari bahasa tubuh kita dan berusaha untuk selalu menjaga sikap yang positif selama berkomunikasi.
6.Membangun Kepercayaan dalam Komunikasi
Kepercayaan adalah elemen penting dalam komunikasi yang efektif. Saat berinteraksi dengan orang lain, kita harus membangun kepercayaan agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik dan memberikan dampak yang diinginkan. Kepercayaan ini dapat tercipta melalui sikap yang jujur, transparan, dan konsisten dalam setiap percakapan.
Untuk membangun kepercayaan kita harus memastikan bahwa kita tidak hanya menyampaikan informasi dengan jelas tetapi juga menghargai privasi dan perasaan orang lain. Hindari memberikan janji yang tidak bisa dipenuhi atau berbicara tanpa memperhatikan fakta dan kenyataan yang ada.. Kepercayaan yang kuat antara komunikator akan membuat percakapan lebih terbuka dan efisien serta memperkuat hubungan profesional.
7.Mengelola Konflik dengan Bijak
Di tempat kerja, tidak jarang terjadi perbedaan pendapat atau konflik antar individu. Namun, komunikasi yang efektif dapat membantu kita untuk mengelola dan menyelesaikan konflik tersebut dengan bijaksana. Menghindari konflik sama sekali bukanlah solusi, karena kadang-kadang konflik yang konstruktif justru dapat membawa perubahan positif dalam tim atau organisasi.
Ketika menghadapi konflik, penting untuk tetap tenang dan mendengarkan dengan penuh perhatian kepada kedua belah pihak. Hindari berbicara dengan nada tinggi atau menyalahkan orang lain, karena ini hanya akan memperburuk situasi.
   Kemampuan berkomunikasi yang efektif sangatlah penting dalam dunia kerja karena dapat memengaruhi kinerja dan hubungan profesional. Komunikasi yang baik tidak hanya melibatkan kemampuan berbicara, tetapi juga mendengarkan dengan seksama, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta menyesuaikan cara berkomunikasi sesuai dengan audiens. Dalam proses berkomunikasi, menetapkan tujuan yang jelas sangat penting agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Selain itu, bahasa tubuh yang positif juga dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
   Kepercayaan merupakan unsur penting dalam komunikasi, karena hubungan yang terbuka dan jujur akan membangun hubungan yang lebih kuat antar rekan kerja. Mengelola konflik dengan cara yang bijaksana juga merupakan bagian dari komunikasi yang efektif, hal ini di karenakan konflik yang ditangani dengan baik dapat menghasilkan solusi positif bagi tim. Secara keseluruhan dengan meningkatkan kemampuan komunikasi dapat memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan produktivitas dalam dunia profesional.
Cari lebih banyak informasi tentang Prodi Bimbingan dan Konseling di laman : https://bk.fip.unesa.ac.id/