Mohon tunggu...
Amelia Febriana Putri
Amelia Febriana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi BSA STIABI Riyadlul Ulum Wadda'wah

Dengan bahasa, Dunia digenggam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membenahi Diri dengan Islamic Worldview

29 Oktober 2022   10:08 Diperbarui: 29 Oktober 2022   10:19 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pentingnya worldview islam dalam mengkaji ilmu tradisi intelektual islam, karena jika tidak mengerti akan konsep pandangan islamnya, bisa jadi apa yang dikaji menjadi berbeda perspektif dikarenakan tidak memahaminya konsep-konsep dan istilah-istilah yang ada didalamnya.

Lalu timbullah pertanyaan, Jika ada seorang muslim, mengaku beriman kepada Allah dan mengakui Islam adalah agamanya tetapi ia antipati kepada islam, apa yang harus dilakukan? Bagaimana menanggapi orang tersebut?

Jika ada seorang muslim, mengaku beriman kepada Allah dan mengakui Islam adalah agamanya tetapi ia antipati kepada islam, maka yang dilakukan seorang muslim adalah berusaha memberikan pemahaman tentang islam kepadanya dan berusaha mengajaknya untuk tidak antipati pada islam karena bagaimanapun juga ketika kita sudah meyakini dan mengakui islam sebagai agama kita, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mengikuti dan mempercayai ajaran islam. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwasanya tugas manusia didunia adalah "amar ma'ruf nahi munkar". Selain itu, jika ada orang yang seperti itu, maka kita harus mengetahui dulu apa yang menjadi faktor dia antipati kepada islam, karena bagaimanapun juga ketika dia yakin dengan apa yang dia anut maka sebelumnya dia sudah siap juga dalam menerima semua konsekuensi yang ada didalamnya. Bisa jadi karena faktor lingkungan atau wawasannya yang masih awam dan bahkan bisa jadi apa yang menjadi kebiasaannya sehari-hari bisa mengubah mindset nya.

Miris sekali bagi orang-orang yang seperti itu, dengan kata lain orang yang meyakini dia islam dan juga beriman namun pada kenyataannya dia keluar dari ajaran islam maka orang tersebut termasuk munafik karena apa yang dia ucapkan (dengan syahadat sebagai buktinya) namun tidak sesuai dengan perlakuannya (dengan antipati kepada islam sebagai buktinya). Dan pada kenyataannya dijaman sekarang ini, hal yang seperti itu sudah sering dijumpai bahkan menjadi lumrah.

Dengan demikian wajib bagi kita dalam mempelajari worldview islam. Karena jika kita tidak mempelajarinya maka setiap ilmu yang telah diterima akan kita telan mentah-mentah tanpa ada filterisasi. Sehingga timbullah paham-paham yang bisa membuat kita terjerumus pada kesesatan dan bahkan paham atau konsep atau pandangan lain bisa jadi menjadi alat untuk membuat kita keluar dari apa yang telah kita yakini atau kita imani yakni agama islam.

C. Hubungan Worldview Islam dengan Bahasa

Dengan sudut pandang maka akan timbul istilah-istilah bahasa yang mungkin bisa mempengaruhi terhadap segala hal yang kita lakukan. Dengan begitu, Worldview islam dengan bahasa sangat erat hubungannya, karena kita bisa mengetahui dan memahami semua tentang keilmuan itu berkat adanya bahasa. Tanpa adanya bahasa maka tidak akan ada cara pandang. Selain itu, kita tidak bisa memberikan sebuah pandangan atau worldview tanpa adanya bahasa.

Bahasa juga termasuk salah satu hal yang penting dalam kehidupan. Bahasa adalah alat komunikasi dan juga mempengaruhi cara berpikir seseorang. Manusia dapat berpikir tanpa menggunakan bahasa, tetapi bahasa mempermudah kemampuan belajar dan mengingat, memecakan persoalan dan menarik kesimpulan. Bahasa memungkinkan individu menjadi peristiwa dan objek dalam bentuk kata-kata. Bahasa dan pikiran memiliki hubungan yang sangat erat, karena dengan bahasa maka mampu mengubah dan mempengaruhi pikiran.

Bahasa dikenal sebagai alat komunikasi atau alat dari pemikiran (tool of though), karena dengan bahasalah pesan-pesan disampaikan dari pengirim pesan (sender) ke penerima pesan (receiver). Dalam kehidupan bermasyarakat, penggunaan bahasa sangatlah penting. Selain sebagai alat komunikasi dan berinteraksi, bahasa juga memiliki nilai-nilai yang terkandung dalam setiap kata yang terucap. Hal demikian karena bahasa lahir dari budaya setempat dengan beragam agama yang kemudian disepakati bersama oleh setiap daerah sesuai dengan keadaan setempat. Jika didapati seorang yang berkumpul dengan latar belakang yang berbeda, maka menunjukkan adanya saling tukar penggunaan. Jika benar terjadi adanya saling tukar bahasa, maka akan ada perubahan cara pandang (worldview), karena tidak mungkin tidak didapati makna yang terkandung dalam kata, nilai, dan norma sebagaimana hadir dari budaya dan agama setempat.

Sebagaimana yang diuraikan Syed Muhammad Naquib al-Attas. Setiap bahasa memiliki cara pandang dunia (worldview) yang di dalamnya terdapat nilai-nilai dan keyakinan dasar yang berasal dari kebudayaan serta agama (AlAttas, 1992). Hal demikian dapat mempengaruhi sikap dan pola pikir masyarakat sesuai dengan kesepakatan istilah bahasa tersebut. Selain itu, bahasa juga mengalami perubahan dan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan yang dimaksud di sini bukan hanya berubahnya cara ejaan bahasa, melainkan cakupannya lebih luas dari itu perubahan asal makna. Ini menjadi bukti bahwa bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan worldview islam.

Di era modern dan post-modern, pemikiran dan kebudayaan Barat mengungguli kebudayaan-kebudayaan lain, termasuk peradaban Islam. Cara-cara memfilter bahasa-bahasa asing yang masuk kedalam peradaban Islam, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun