Mohon tunggu...
Amelia Ratih Amanda
Amelia Ratih Amanda Mohon Tunggu... Freelancer - Gadih minang-PII Wati

Ribet dan ricuh di tulisan, simpel dan kalem didunia nyata.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menebak Isi Kepala Orang yang Masih Berkeliaran di Luar Rumah Ketika Pandemi

10 April 2020   10:18 Diperbarui: 13 April 2020   01:23 2355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. "Bosan woi, kalau dirumah aja!"

Bosan. Tentu saja iya. Kali ini saya mengaku sepemikiran dengan isi kepala orang-orang yang masih keluyuran diluar rumah tanpa alasan yang jelas. 

Eh, jadi kamu juga bagian dari mereka dong? Nggak gitu juga dulur. Jadi gini, saya setuju dengan rasa bosan yang dialami oleh setiap orang yang tengah mengisolasi diri dirumah. 

Sebab, rasa bosan adalah fitrahnya manusia. Jangankan 14 hari, seharian tanpa melakukan apa-apa dirumah pasti rasanya bosan sekali. Eh, tapi catat ya! Tanpa melakukan apa-apa. Nah, sekarang jelas kan perbedaannya?

Orang yang mengatakan bosan dirumah adalah orang yang tidak melakukan apa-apa ketika karantina. Ups! Tersinggung? Hehe, nggak apa lah ya. Syukur masih bisa tersinggung, berarti pintu hatimu sedang diketuk untuk segera berbuat sesuatu. 

Sebenarnya, bagi kita-kita yang mahasiswa atau pekerja kantoran pastinya tengah beradaptasi dengan segala aktifitas harian yang tetap berjalan meski medianya sudah berbeda. Tanpa disadari, Covid-19 memberi kita kesempatan untuk lebih mandiri. 

Dari yang awalnya tidak terbiasa bertatap muka dengan dosen atau atasan via zoom, sekarang mulai santai dan biasa aja. Dari yang awalnya ruang penyimpanan smartphone masih kosong, sekarang penuh karena aplikasi yang menunjang produktifitas  maupun karena download materi perkuliahan dan presentasi yang kadang tidak tanggung-tanggung ukuran filenya. Dari yang awalnya tidak bisa mengoperasikan beberapa aplikasi, sekarang sudah ahli karena belajar otodidak akibat tuntutan deadline. Luar biasa bukan?

Nah, yang saya uraikan diatas hanya yang berkaitan dengan kewajiban kita sebagai seorang pelajar atau pekerja. Lalu bagaimana dengan kegiatan produktif dengan inisiatif kita sendiri?

Ada banyak sekali hal yang bersifat self improvement yang dapat kita lakukan sambil leyeh-leyeh dirumah. Semenjak semua kegiatan dialihkan menuju media online, saya dapat melihat bagaimana organisasi-organisasi disetiap wilayah di tanah air berlomba-lomba membuat seminar online, diskusi online, ta'lim online, dan segala macam per-online-online-an lainnya. 

Terkesan sangat kompetitif. Tetapi, bukannya esensi hidup memang begitu? Berlomba-lomba menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Kegiatan ini sangat cocok untuk orang yang memiliki tipe horisontal body battery-saving mode people. Dengan bermodal niat, kuota, dan mata melek saja mereka sudah mendapatkan informasi menarik melalui grup whatsapp sambil rebahan. 

Namun, untuk orang-orang yang lebih rajin setingkat, bisalah gabung diskusi interaktif via zoom, selain bisa tatap muka dengan orang-orang hebat, penjelasan dari pemateri juga lebih mudah dimengerti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun