Mohon tunggu...
Amelia Kartika
Amelia Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadikanlah hidup ini sebagai inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemegahan Arsitektur dan Keilmuwan Sains Khalifah 3 Golden Age of Abbasiyah

17 Desember 2023   12:12 Diperbarui: 17 Desember 2023   12:13 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Masa keemasan Abbasiyah dikenal akan Gerakan penerjemahan yang luar biasa, Munculnya para ilmuwan dan terbentuknya halaqah-halaqah dalam tempat menutut ilmu. Abu Ja'far al-Manshur menjadi pelopor awal gerakan penerjemahan dan pertama kali dilakukan terhadap buku-buku berbahasa asing seperti terjemahan naskah terkait bidang astrologi, kimia, dan kedokteran (Nurtanti, A: 2023, 70-81).

 Gerakan penerjemahan pada masa al-Manshur dilakukan di bawah pimpinan Yuhanna Yahya bin Musawih. Gerakan penerjemahan ini terus berkembang pesat hingga masa al-Makmun. Tidak hanya sampai disitu, para khalifah membiayai kegiatan penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari berbagai peradaban lain, seperti Yunani kuno, Byzantium, Mesir, dan Persia. Para penerjemah pada masa itu benar-benar sangat dihargai dan diperlakukan dengan istimewa, mereka bahakan mendapat bayaran yang mahal dan besar dari hasil penerjemahan yang telah dilakukan (Nunzairini: 2020, 93-103).

Ulama muslim pada masa Dinasti Abbasiyah tidak hanya dalam ilmu keislaman saja, namun juga terdapat beberapa ulama hebat dalam ilmu pengetahuan umum dan termasuk juga ilmu filsafat. Saat itu, filsafat banyak membidangi ilmu pengetahuan yang beragam, seperti kedokteran, astronomi, matematika, kimia, metafisika, dan lainnya. Pada masa Dinasti Abbsiyah belum adanya spesialisasi dalam ilmu pengetahuan tertentu seperti sekarang, bahkan dulu seorang filsuf atau filosof bisa menjadi ahli kedokteran, ahli astronomi, ahli music atau seni, maupun ahli matematika. Namun, biasanya para filosof ini akan sangat mencolok pada salah satu bidang pengetahuan. Hal ini dapat kita teliti ataupun pastikan dari karya buku yang telah ditulisnya.

Pada masa Dinasti Abbsiyah banyak para filosof berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan di berbagai bidang, serta mampu dikembangkan pada saat itu lalu tumbuh menjadi mercusuar peradaban dunia. Oleh karena itu, masa Dinasti Abbasiyah diakui para sejarawan dunia sebagai masa keemasan Islam

Bidang Matematika

Ketika menyebut bidang matematika, tak bisa dipungkiri ada salah satu ilmuwan muslim hebat yang menemukan angka nol dan bapak aljabar dunia, dialah Ilmuwan al-Khawarizmi. Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi adalah salah satu ilmuwan yang terkenal pada abad ke-8 hingga ke-9. Tidak hanya ahli dalam bidang matematika, al-Khawarizmi juga ahli astronomi, astrologi dan geografi. Al-Khawarizmi mampu menjelaskan konsep dasar aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Penemuan lainnya yang beliau kemukakan ialah konsep dasar algoritma dan metodenya (Aldewo Dillon Perkasa, dkk: 2021, 130-136).

Bukunya yang sangat terkenal berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabala menjadi dasar pengembangan alajabar dan algoritma daalm ilmu matematika.

Bidang Kimia

Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang unsur-unsur maupun elemen yang menjadi unsur atau bahan dasar segala sesuatu. Ilmuwan terkenal di bidang ini diantaranya ialah Jabir Ibnu Hayyan. Beliau ahli dalam bidang kimia, ilmu bumi, astrologi, astronomi, fisika, dan obat-obatan. Jabir Ibnu Hayyan sangat berjasa dalam pengembangan logam dan mineral serta beberapa unsur kimia lainnya. Penemuan logam beliau dapatkan Ketika membaca QS. al-Hadid: 25, lalu beliau melakukan eksperimen dalam menghsilkan berbagai logam, pengembangan baja, pewarnaan kain, dan penyamaan kulit. Pada akhir penelitian, Jabir mampu menemukan cara pencegahan karat pada besi dan menjaga unsur logam dari masa ke masa (Faniyah, I. & Fauzan, A. H: 2021, 21-27).

Karya Jabir Ibnu Hayyan yang terkenal dan mendunia berjudul al-Kimiya, menjadi rujukan pengembangan bidang kimia. Kemudian Zakaria al-Razi, ahli bidang kimia dalam mengemukakan proses dan percobaan dalam ilmu kimia seperti penyulingan, pengapuran, kristalisasi dan sebagainya. Al-Razi juga pada karya-karyanya memberikan deskripsi sejumlah peralatan laboratorium seperti gelas bermulut besar (beaker), botol (flask), panic (casseroles), tungku pelebur (smelring furnaces) dan beberapa peralatan lainnya (Nata, A: 2013, 95-96).

Bidang Fisika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun