Mohon tunggu...
Amelia Kartika
Amelia Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jadikanlah hidup ini sebagai inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kemegahan Arsitektur dan Keilmuwan Sains Khalifah 3 Golden Age of Abbasiyah

17 Desember 2023   12:12 Diperbarui: 17 Desember 2023   12:13 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tidak hanya sampai ditahap tersebut, Abu Ja'far juga mendesain kota Baghdad dengan renovasi yang belum pernah dilakukan. Pada masa khalifah Al-Manshur, dibangun kota Baghdad yang sangat mewah dan bentuk yang unik yaitu berbentuk bundar. Kemegahan kota bundar Baghdad menjadi salah satu bukti kemajuan yang ada pada masa Dinasti Abbasiyah. Pembangunan kota Baghdad terdapat dua bangunan utama yaitu Kota Rusafa yang dianggap sebagai benteng al-Mahdi di sisi timur Sungai Tigris yang dibangun tahun 151 H, dan bangunan kota Rafiqah di perbatasan Syiria yang dibangun tahun 155 H, merupakan usaha untuk membentengi kota Baghdad dan peningkatan keamanan ibu kota (Ali, M: 2016, 146).

Kota Baghdad menjadi ibu kota islam yang berkembang cukup pesat dan menjadi kota metropolitan dagang, budaya, dan pusat pemikiran Islam dunia yang dinamis. Pembangunan kota Baghdad ini dibangun pada tahun 760 M serta merupakan hasil ide kreatif dari dua orang arsitek terhandal pada masa itu yaitu Hajjaj bin Arthan dan Amrah bin Wardhah. Kota ini menjadi saksi akan majunya arsitektur pada kegiatan keilmuwan dalam bidang humaniora serta ilmu-ilmu alam (Bogucki, P: 2008, 348).

Pembangunan yang juga menghiasi kota Baghdad yaitu Istana Al-Manshur yang berwarna biru dan bergerbang emas bernama al-Khuld atau dikenal juga dengan Al-Qasr al-Zahab (Istana Keabadian) dan Mesjid Agung Al-Manshur yang letaknya di Tengah-tengan kota Baghdad (Al-Khudari, Syaikh. M: 2016, 120).

Kota Baghdad banyak dikenal dengan Madinah As-Salam atau Al-Mudawarah. Pada system Pembangunan lain, menurut al-Jahshiyari, khalifah al-Manshur telah mendirikan pabrik kertas pertama di Samarkand, Iraq sekitar tahun 754-755 M (Sari Setyorini, F: 2022, 64-76)

Disebabkan jasa Abu Ja'far al-Manshur yang luar biasa dalam membangun kota Baghdad, maka Abu Ja'far al-Manshur dikenal dalam Sejarah dengan gelar "Bapak Dinasti Abbasiyah".

Harun ar-rasyid

Harun Ar-Rasyid (789-803 M), dia adalah Harun bin Muhammad bin Abdullah bin Muhammad. Beliau merupakan salah seorang khalifah Abbasiyah yang mencapai puncak keemasan pada masa pemerintahannya. Pada masa pemerintahan beliau, Baghdad menjadi pusat peradaban besar dari berbagai bidang, termasuk pembangunan dan ilmu pengetahuan yang mampu melahirkan ilmuwan-ilmuwan muslim pada masanya.

Keindahan kota banghdad pada masa Harun ar-Rasyid mampu direnkarnasikan dalam sebuah syair yang sangat masyhur pada masa itu yang berjudul " Hikayat Alfu Lailah wa Lailah", atau orang barat dering menyebutnya dengan istilah "The City of Thousand and One Nights" yang bermakna "Kisah Seribu Satu Malam". Dalam syair ini digambarkan bagaimana hebatnya kota Baghdad saat Harun ar-Rasyid memerintah, Karya luar biasa ini ditulis oleh Abu Abdillah bin Abdus Al-Jahsyiyari. Tidak hanya keindahan kota Baghdad yang tergambar pada hikayat tersebut, tetapi juga kehidupan Masyarakat yang mewah dan tercukupi pada masa itu juga tergambar pada hikayat tersebut.

Pada Masa pimpinan Harun ar-Rasyid, peradaban Islam mengalami puncak keemasan pada perkembangannya. Bagaimana tidak, kekayaan yang banyak dipergunakan khalifah untuk kepentingan social, seperti membangun rumah sakit, Pendidikan dokter diutamakan dan farmasi juga dibangun. Sehingga pada masa itu terdapat 800 dokter yang mengabdi untuk Masyarakat sekitar. Harun ar-Rasyid juga mendiririkan beberapa pemandian-pemandian umum, sehingga Pembangunan ini juga tergolong terkenal pada masa beliau (Nunzairini: 2020, 93-103).

Dinasti Abbasiyah pada masa Harun ar-Rasyid menjadi satu-satunya saingan dalam system kejayaan. Karena kejayaan Abbasiyah berkembang pesat seiring berjalannya kemakmuran Kerajaan. Serta pada masa itu, masuknya pendatang dari luar seperti Indo-Persia dan Suriah serta Yunani, menjadikan kota Baghdad menjadi pusat intelektual dan peradaban. Peran khalifah Harun dalam hal Pembangunan ialah adanya Menara yang menjulang yang dihubungkan dengan masjid dan sebuah jembatan. Menara-menara tersebut menjulang sangat tinggi dan bertingkat seperti Zigurat.

Dalam bidang Pembangunan, ada juga Bait al-Hikmah, berganti nama menjadi Khazanah al-Hikmah merupakan universitas besar serta perpustakaan pertama Islam di Baghdad yang menjadi pusat perpustakaan besar pada masa Dinasti Abbasiyah di era tersebut (Aizid. R: 2015, 280-281)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun