Mohon tunggu...
Ambar Wati
Ambar Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dewi Ambarwati

Mengarungi cita bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Penelitian Sanad dan Matan Hadist

24 Juni 2022   12:14 Diperbarui: 24 Juni 2022   12:28 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inayatul Fadiyah, 211101080015

Dalam kajian hadis sebagai sumber kedua setelah al-Qur'an meliputi kajian sanad dan matan. Kajian sanad1 yang meliputi beberapa kriteria baik yang sambung (muttasil, musnad, mu'an'an, mu'annan, musalsal, 'ali, nazil) dan yang terputus (munqatI', mursal, mu'allaq, mu'dal, mudallas, mursal khafi). Sedangkan kajian matan2 ditinjau dari segi pembicaranya dan segi dirayahnya.

 Tiap-tiap individu perawi memiliki kemampuan yang berbeda-beda, ditambah lagi perawi dari kalangan non muslim yang mejadi mu'allaf semakin menjadi problem rumit dalam meneliti pribadi sorang parawi. Secara garis besar ked}a>bidan perawi terbagi dua yaitu (1) D}a>bit} al-s}adri ingatan rawi itu benarbenar kuat menympan dalam pikirannya apa yang ia dengar, dan dan ingatannya itu sanggup dikeluarkan kapan dan dimana saja ia kehendaki. (2) D}a>bit} kita>b yaitu rawi itu kuat ingatannya berdasarkan buku catatannya yang ia tulis sejak dia mendengar atas menerima hadis dan ia mampu menjaga tulisan itu dengan baik dari kelemahan, apabila ia meriwayatkan dari kitabnya.

 1. Pengertian Sanad 

    Kata sanad berdasarkan bahasa itulah yang kita andalkan, entah itu tembok atau bukan. Oleh karena itu, sertifikat utang disebut juga sanad karena kedua pihak ini bergantung padanya. Kata sanad juga dapat diartikan sebagai punggung bukit atau zenith (puncak). Menurut para ahli hadits, Sanad adalah "cara berbicara tentang kita dengan kacamata hadits". Ulama lain, seperti Al Shayuti, mengatakan bahwa Sanad adalah untuk menunjukkan dan menjelaskan bagaimana membawa kita ke hadits Matane, yang mirip dengan beberapa ulama hadits Isnad. Sanad kadang-kadang diartikan sebagai tariq (jalan) dan wajh dan digunakan untuk tujuan yang sama. Sanads memainkan peran penting dalam menentukan efektivitas hadits, sehingga mereka dibelah dua di beberapa agama. 

Sanad adalah kumpulan perawi yang mengutip isi hadits dari sumber utamanya, Nabi Muhammad. Ini adalah hak istimewa yang diberikan oleh Allah kepada para perawi yang terlibat dalam serial ini. Namun, bukan tidak mungkin ada berbagai kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang perawi untuk memastikan kebenaran atau keabsahan sebuah hadits. Hal ini karena setelah kematian Utsman bin Afan, muncul perang dan kepentingan politik, memanfaatkan legitimasi berbagai pernyataan yang diyakini berasal dari Rasul Allah. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan terlebih dahulu untuk mengidentifikasi rantai hadits hadits, atau yang lebih sering disebut metode kritis sanad

Kriteria kritik terhadap sanad ini meliputi kontinuitas sanad, perawi dalam keadilan sanad, perawi yang dhabit, penghindaran shaz, serta penghindaran illat. Diantara kriteria dijelaskan seperti berikut : 

1. Berhubungannya sanad ( kebersambungan ) Artinya, setiap perawi hadits menerima riwayat hadits dari perawi sebelumnya berikutnya. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan kelanjutan sanad adalah sebagai berikut: [a ] catat semua sanad dalam perawi [b ] catat kisah hidup dan kegiatan akademiknys perawi[c ] pastikan kata yang berhubungan dari perawi satu ke yang lain perawi berikutnya (pastikan Shigat Isnad ). 

2. Bersifat Adil Perawi Adilnya perawi dari Imam Muhyidin ditinjau, yakni: Islam, mukallaf, tidak fasiq dan senantiasa menjaga gambaran diri dan martabatnya (muru`ah). 

Adapun metode yang dipakai buat memutuskan keadilan seseorang perawi merupakan menjadi berikut : 

a. popularitas kemuliaan, keutamaan para perawi di kalangan ulama hadis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun