Mohon tunggu...
Ambar Puspita
Ambar Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya adalah membaca buku dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender Kunci menuju Masyarakat yang Lebih Inklusif dan Berkeadilan

16 Oktober 2024   12:22 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:32 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian dan Pentingnya Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender berarti memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang, tanpa memandang jenis kelamin mereka. Dalam masyarakat yang patriarkal, sering kali laki-laki diberi posisi lebih tinggi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan, pekerjaan, dan pengambilan keputusan politik.

 Akibatnya, perempuan seringkali terpinggirkan, tidak mendapatkan akses yang setara, dan terbatas dalam potensi mereka untuk berkembang.

Padahal, kesetaraan gender adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Inklusivitas berarti bahwa semua orang, tanpa memandang latar belakang, jenis kelamin, atau identitas lainnya, diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. 

Dalam masyarakat yang adil, setiap individu memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan, serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Kesetaraan gender juga merupakan elemen penting dalam upaya mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat stabilitas sosial.

Dampak Ketidaksetaraan Gender

Ketidaksetaraan gender tidak hanya merugikan perempuan, tetapi juga berdampak negatif bagi seluruh masyarakat. Misalnya, di dunia kerja, ketidaksetaraan gender sering terlihat dalam bentuk diskriminasi upah, di mana perempuan dibayar lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama. 

Selain itu, perempuan sering kali dihadapkan pada tantangan tambahan dalam mencapai posisi kepemimpinan atau pengambilan keputusan di tempat kerja, meskipun mereka memiliki kualifikasi dan kemampuan yang setara dengan laki-laki. Fenomena ini dikenal dengan istilah "glass ceiling" atau langit-langit kaca, di mana perempuan dihalangi untuk mencapai puncak karier mereka karena bias gender struktural.

Selain di tempat kerja, ketidaksetaraan gender juga terlihat dalam akses terhadap pendidikan. Di banyak negara berkembang, anak perempuan sering kali diabaikan dalam hal pendidikan karena adanya norma sosial yang mengutamakan pendidikan bagi anak laki-laki. 

Padahal, pendidikan adalah kunci untuk memutus siklus kemiskinan dan membuka peluang yang lebih luas bagi perempuan untuk berkembang.

Ketidaksetaraan gender juga memiliki dampak jangka panjang dalam pengambilan keputusan politik. Dalam banyak kasus, perempuan kurang terwakili dalam pemerintahan dan lembaga pengambilan keputusan lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun