Mohon tunggu...
Amarhadi Hadi
Amarhadi Hadi Mohon Tunggu... -

Saya Amarhadi, saat ini saya sebagai guru Matematika Pada SMA Negeri 1 Dompu.\r\nHobby Membaca dan main Footsal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ban Dalam

11 Agustus 2015   09:08 Diperbarui: 11 Agustus 2015   09:41 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Key word: The Magic Learning Strategy, Inovatif

 

  1. PENDAHULUAN
  2. Latar Belakang

 Tantangan hidup dalam dunia yang semakin mengglobal amatlah berat. Tuntutan untuk mampu berpartisipasi aktif dalam berbagai event dalam dunia modern menjadi kian tinggi, dan hampir semua kegiatan yang dihadapi menuntut kemampuan yang prima disertai dengan mutu yang tinggi dan kompetitif. Tanpa persiapan yang dirancang secara matang, kita akan semakin terpojok dan ketinggalan, serta senantiasa menjadi penonton di berbagai kesempatan; lebih sering menjadi objek daripada menjadi subjek

 Ada anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang rumit, tidak menarik dan bahkan oleh sebagian siswa, kalau boleh justru pelajaran yang harus dihindari, yang lebih ekstrim ada sebagian siswa yang mendoakan guru matematikanya supaya sakit agar siswa terbebas dari tugas-tugas pekerjaan rumah.

Kemajuan sarana pendidikan yang berkembang dari kapur tulis dan papan tulis,spidol dan white board, OHP dan computer tidak diimbangi dengan perubahan dan peningkatan strategi pembelajaran oleh guru, sehingga pelajaran matematika tetap yang itu-itu saja.

Untuk mengatasi kerumitan yang ada pada pembelajaran matematika itu tentu menjadi suatu masalah yang harus kita pecahkan bersama. Kita lihat misalnya para siswa yang sudah berada di kelas XII SMA, itu berarti mereka telah belajar matematika hampir 12 tahun, namun kenyataannnya mereka belum dapat secara baik menggunakan logika berpikir, bahwa logika berpikir mereka masih sangat minim. Hal semacam ini membuat guru prihatin dan sering menjadi tidak habis pikir bagaimana memecahkan masalah ini.

Oleh karena itu kita harus menemukan strategi pembelajaran matematika yang tepat untuk memudahkan siswa dalam mencerna matematika itu sendiri sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan mengaplikasikan matematika pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pelajaran matematika itu tidak menjadi beban bagi siswa,dan ini sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu untuk mensejahterakan siswa.

  1. Permasalahan

Dari latar belakang diatas kita ketahui permasalahan yang timbul dalam pembelajaran matematika.

  1. Inovasi pembelajaran yang seperti apa, sehingga siswa dapat dengan mudah menyerap ilmu yang diberikan?
  2. Strategi pembelajaran seperti apa yang digunakan untuk mengajarkan matematika.

 

  1. PEMBAHASAN
  2. Skenario Pembalajaran Matematika

            Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru menurut UU No. 14 2005 pasal 10, yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Yang menjadi titik tekan pada bahasan ini adalah kompetensi profesional guru.

Salah satu aspek guru dikatakan profesional, sesuai dengan Permendiknas RI nomor 16 tahun 2007, tentang kualifikasi akaemik dan kompetensi guru, maka kompetensi inti guru tentang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri meliputi dua hal, yaitu: (1) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi; dan (2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk  pengembangan diri sebagai guru profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun