Mohon tunggu...
Amara Azzahra
Amara Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Sedang belajar mengemukakan pendapat dan menuangkannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perjalanan Indonesia Menjadi Masyarakat Ideal

6 Desember 2022   12:19 Diperbarui: 6 Desember 2022   12:20 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bidang politik, Indonesia saat ini masih belum bisa memuaskan masyarakat. Masih banyak kubu fanatik yang memungkinkan memecah belah masyarakat di Indonesia. Beberapa kasus korupsi, kolusi dan nepotisme masih marak terjadi. Di bidang perekonomian, Indonesia kini sedang menghadapi ancaman resesi dunia. Di bidang sosial, Indonesia belum sepenuhnya saling menghargai karena beberapa kasus organisasi masyarakat yang membuat khawatir dan kembali memecah belah. Meski tidak semua hal dalam masyarakat Indonesia memiliki konotasi negatif, namun tantangan Indonesia dalam menjadi masyarakat ideal itu nyata. seperti yang kembali dijelaskan Suroto, yaitu:

  1. Sikap demokratis. Meski Indonesia merupakan negara yang menjunjung demokrasi, yang bahkan tertuang pada dasar negaranya, namun dalam praktiknya, ini seringkali justru menjadi permasalahan utama, terutama dalam bidang politik. Skor demokrasi Indonesia pada tahun 2021 melalui penelitian yang dirilis oleh The Economist Intelligence Unit (EIU) berjumlah 6,71. Nilai ini lebih tinggi daripada skor sebelumnya di tahun 2020 yaitu 6,30. Artinya dalam skala 0-10 nilai ini berarti masih sedang. Demokrasi masih berjalan selaras dengan suap, korupsi dan permasalahan lainnya. Maka dari itu, untuk mencerminkan masyarakat madani, sikap demokratis perlu ditanamkan kembali sehingga tidak hilang makna esensinya.
  2. Sikap toleran. Di tengah keberagaman Indonesia, toleransi dan kompromi memudahkan terwujudnya persatuan Indonesia. seperti masyarakat madani yang bersatu karena keberagaman, hal ini bisa mendukung kemajuan karena tingkat partisipasi masyarakatnya yang tinggi. Indeks kerukunan umat beragama di Indonesia yang dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia 2021, menunjukkan adanya sikap toleransi yang tinggi yaitu berada pada angka 72,39.  Jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang menempati angka 67,46. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia bisa terus mengembangkan toleransi seperti masyarakat madani.
  3. Saling pengertian. Perbedaan pendapat oleh setiap individu adalah hal yang lumrah. Maka dari itu, setiap masyarakat harus bersedia menampung aspirasi dan ide sebanyak-banyak dan seluas-luasnya, agar bisa mengembangkan pemikiran yang kritis dan bersifat membangun.
  4. Berakhlak tinggi, beriman dan bertaqwa. Ketuhanan Yang maha esa di Indonesia memiliki posisi tertinggi dalam Pancasila. Sebuah negara yang berketuhanan akan senantiasa meminimalisir adanya tindakan yang tidak diinginkan. Kehidupan dan pendidikan beragama yang benar membawa perubahan-perubahan yang baik pula seperti yang terjadi pada masyarakat madani yang dipimpin oleh Rasulullah.
  5. Berwawasan global. Kita hidup bersama umat dan warga negara lain di bumi ini. globalisasi tidak selamanya buruk. Banyak manfaat yang bisa terjadi karena globalisasi, tentunya dalam perkembangan pendidikan, pola pikir dan teknologi. Sehingga dalam berwawasan global, bisa membuka mata kita dengan lebar mengenai bagaimana hidup maju dan terus belajar dari kegagalan sejarah yang telah terjadi.

Kembali pada masyarakat ideal yang dimaksud memiliki ciri sebagai sebuah masyarakat yang bebas mengemukakan pendapat, demokratis, memiliki rasa toleransi tinggi dan berketuhanan, memiliki masyarakat yang majemuk namun tetap bisa menjaga keadilan sosial bagi masyarakatnya.

Untuk menjadi masyarakat ideal, Indonesia masih harus menempuh jalan yang panjang. Dalam mewujudkan hal tersebut dibutuhkan adanya pemahaman dan pengembangan sumber daya, baik dalam bentuk pemanfaatan dan pelestarian kekayaan alam maupun dalam bentuk pendidikan dan modernisasi pada masyarakat. Indonesia masih bisa mencapai cita-citanya menuju masyarakat ideal yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, hal ini dapat dilihat melalui data dan fakta yang terjadi di lapangan.

Pemberdayaan masyarakat dapat dimulai dari revitalisasi para cendekiawan. Tujuannya tentu agar pengembangan dilakukan berdasarkan informasi, data dan elemen lainnya yang bersifat kredibel dan mumpuni. Yang paling dasar sebagai strategi ini adalah dengan tetap memberikan pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat, sehingga bisa mendorong persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.

Pendidikan kewarganegaraan bukan hanya sebatas pengalaman dan pengetahuan sejarah berkewarganegaraan, namun lebih dari itu, pendidikan kewarganegaraan mendorong adanya format yang jelas ke arah cita-cita bangsa sebagai masyarakat ideal. Dalam pendidikan anak, sebagai penerus bangsa, pendidikan kewarganegaraan akan tertanam dan menggerakkan anak-anak Indonesia untuk hidup secara damai dan sejahtera pada masa yang akan datang. Hal ini juga bisa dibuktikan seperti pada masa Orde Lama dan Orde Baru, di mana tokoh penggeraknya adalah anak-anak penerus bangsa yang memiliki nilai tinggi dalam memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Referensi

Ayu, Dewi Indah. (2021). Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2021 Masuk Kategori Baik. Kementerian Agama Republik Indonesia. https://www.kemenag.go.id/read/indeks-kerukunan-umat-beragama-tahun-2021-masuk-kategori-baik.  Diakses pada 6 Desember 2022, pukul 8.40 WIB.

Facione, Peter. (2015). Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. (Online). Insight Assessment. https://www.researchgate.net/publication/251303244_Critical_Thinking_What_It_Is_and_Why_It_Counts. Diakses pada 3 Desember 2022, pukul 20.21 WIB.

Ibrahim, Farid Wajdi. (2012). Pembentukan Masyarakat Madani di Indonesia Melalui Civic Education. Jurnal DIDAKTIKA, Vol. 13:1, halaman 130-149.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2018). Pendalaman Materi Sejarah Indonesia PPG Dalam Jabatan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. https://docplayer.info/79858920-Perkembangan-ilmu-pengetahuan-di-indonesia-atno.html. Diakses pada 3 Desember 2022, pukul 16.41 WIB.

Rahayu, Kurnia Yunita et.al. (2022). Skor Indeks Demokrasi Indonesia Membaik, Tetapi Tantangan Masih Besar. https://www.kompas.id/baca/polhuk/2022/02/14/peningkatan-skor-indeks-demokrasi-2021-tak-serta-merta-tandai-perbaikan-kualitas-demokrasi-indonesia.  Diakses pada 6 Desember 2022, pukul 08.32 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun