Mohon tunggu...
Amara Azzahra
Amara Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Sedang belajar mengemukakan pendapat dan menuangkannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perjalanan Indonesia Menjadi Masyarakat Ideal

6 Desember 2022   12:19 Diperbarui: 6 Desember 2022   12:20 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita menemukan suatu hal yang dapat membuat kita bertanya-tanya akan esensi dari keberadaan hal tersebut, otak kita pada akhirnya melakukan pemikiran kritis. Dijelaskan oleh Facione (2006) dalam bukunya "What It Is & Why It Counts" mengatakan bahwa berpikir kritis berperan sebagai pengaturan diri dalam memutuskan sesuatu yang menghasilkan interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi, maupun pemaparan suatu bukti, konsep, metodologi, kriteria, atau pertimbangan kontekstual yang menjadi dasar dibuatnya keputusan. Berpikir kritis memunculkan buah ide terhadap suatu isu atau permasalahan yang bisa dikembangkan dan diulas dalam berbagai perspektif.

Dalam melihat perjalanan Indonesia untuk memiliki masyarakat ideal, perlu adanya pemikiran kritis yang tepat agar bisa membuahkan kritik dan saran yang membangun. Karena itu, dalam berpikir kritis Facione juga menambahkan adanya indikator pendukung hasil suatu pemikiran, yaitu:

  1. Interpretasi, atau kemampuan untuk mengekspresikan dan mencoba mengerti memahami situasi dan lainnya yang bervariasi.
  2. Analisis, yang merupakan kemampuan mengklarifikasi kesimpulan data dari hubungan pada pertanyaan dalam masalah dan informasi yang didapat.
  3. Evaluasi adalah kemampuan untuk menilai kredibilitas.
  4. Inference, yang merupakan kemampuan mempertimbangkan informasi agar lebih rasional untuk mengidentifikasi elemen yang dibutuhkan.
  5. Penjelasan, maksudnya adalah pernyataan penalaran dengan bukti kredibel ketika memberikan statement pada suatu permasalahan.
  6. Regulasi diri, agar memiliki kesadaran dalam memeriksa kognitif diri unsur-unsur yang digunakan dalam kegiatan tersebut, serta hasilnya, dengan menggunakan kemampuan analisis dan evaluasi, dalam rangka melakukan konfirmasi dan validasi mengoreksi kembali hasil penalaran yang telah dilakukan sebelumnya.

Cita-Cita Bangsa Besar

Menjadi masyarakat ideal merupakan cita-cita besar bangsa Indonesia. Cita-cita tersebut tertanam rapi pada naskah-naskah resmi negara setelah kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Harapan tersebut dituangkan, dengan tujuan agar masyarakat senantiasa mengingat perjuangan dan menerapkan serta mewujudkan negara yang adil, makmur dan sejahtera. Salah satunya, adalah yang tertuang pada Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila sebagai dasar negara, yang berbunyi: "Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Setelah kolonialisme, Indonesia memasuki Orde Lama sebagai bentuk pemerintahan pasca merdeka. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang pesat seraya memaksimalkan pembangunan bangsa dan negara. Mulai dari perkembangan radio yang awalnya sebagai media untuk menyampaikan kekalahan Jepang pada 1945 dan kemudian tumbuh menjadi radio nasional pertama bernama Radio Republik Indonesia, perakitan dan pengembangan pesawat terbang sebagai pelopor dirgantara dunia.

Orde Baru meredam jauh cita-cita Indonesia sebagai masyarakat Madani. Bagaimana tidak, dalam bidang politik kepemimpinan yang cenderung dianggap otoriter dan menjamurnya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, membuat kurangnya partisipasi masyarakat. Namun di sisi lain, Orde Baru juga menguatkan posisi negara di segala bidang. Pada saat itu aspek sosial-ekonomi Indonesia bisa terbangun karena kelas menengah dapat berkembang dan meningkatkan kesadaran pendidikan.

Era Revolusi setelah Orde Baru jatuh, kembali memberikan harapan dan cita-cita yang cerah bagi masyarakat Indonesia menjadi masyarakat ideal. Adanya pemenuhan hak dan kewajiban warga dijamin oleh negara. Era Revolusi membawa Indonesia pada masa kemasyarakatan yang lebih terbuka dan kebebasan berpendapat, sehingga partisipasi masyarakat lebih tinggi daripada era sebelumnya.

Sejak Era Revolusi hingga saat ini, Indonesia telah melewati jatuh-bangun perjalanan kemerdekaan. Sangat indah dan mulia cita-cita bangsa ini untuk menjadi bangsa yang besar. Namun rasanya, cita-cita besar menjadi masyarakat ideal seperti Kota Madinah masih belum memuaskan . Menurut Suroto (2019), permasalahan masyarakat Indonesia sejak Era Orde Lama hingga saat ini menunjukkan pola yang sama dan belum terselesaikan dengan baik sehingga menghambat terwujudnya masyarakat madani sebagai cita-cita bangsa Indonesia. Permasalahan tersebut tidak lain adalah orang "miskin" dan orang yang merasa "miskin" terus berkembang, lembaga swadaya masyarakat makin menjamur sehingga makna dan keberadaannya makin tidak jelas, pers yang berkembang sangat cepat namun justru mengangkat "Pesimisme" pada masyarakat, para cendekiawan lebih berorientasi pada kekuasaan dan senantiasa merasa rendah diri atau kurang percaya diri untuk bersaing.


Menjadi Masyarakat Ideal

Perjalanan Indonesia sejak sebelum merdeka hingga saat ini cukup panjang, namun sejarah yang bisa ditelaah kembali membuka fakta bahwa Indonesia belum bisa melakukan revolusi secara cepat dalam mendukung perkembangan menjadi masyarakat ideal sesuai dengan cita-cita bangsa. Sebaliknya, untuk menjadi masyarakat ideal, Indonesia memerlukan waktu lebih lama dan cenderung statis untuk lebih menanamkan nilai serta membenahi berbagai aspek yang dapat menghambat kemajuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun