Ihwal Mencari Pekerjaan di Jakarta
Ada beberapa alasan mengapa hampir Sebagian besar orang-orang dari kampung ingin merantau ke Jakarta.
Pertama, alasan kemiskinan yang di alami di kampung dan minimnya lapangan pekerjaan terdekat.
Kedua, karena dipengaruhi oleh keluarga atau kerabat terdekat bahwa hidup di Jakarta itu sangat 'nikmat'. Selain itu pula di sana semuanya serba ada. Asalkan ada uang.
Jakarta Bukan Sekedar Kota Uang
Sebagaimana pembahasan saya dari awal dan berkaca pada pengalaman yang dari hasil sharing tersebut di atas, maka kembali saya tegaskan bahwa Jakarta bukanlah sekedar kota uang.
Argumentasi yang menguatkan tesis ini adalah dengan melihat Jakarta sebagai kota uang, maka dengan segala cara orang meraihnya bahkan dengan menjual diri bahkan dengan menghilangkan nyawa manusia semata-mata demi uang. Jadi betapa murahnya nilai hidup dan martabat kemanusiaan.
Kedua, dengan melihat Jakarta semata-mata sebagai kota uang, maka semua orang di dalamnya termasuk para pendatang itu sendiri tidak memiliki ikatan batin yang mendalam dengan mama kota itu sendiri.Â
Akibatnya, tingkat kriminalitas semakin meninggi sedangkan perdamaian dan keheningan yang semestinya bermukim sangat jauh dari panggang api. Akibat lanjutannya, wajah kota menjadi rusak. Mulai dari kebersihan, kenyamanan dan ketertiban sama sekali tidak ada. Karena memang tidak ada yang peduli dengan hal-hal demikian.
Penyebab lainnya juga yang cukup krusial adalah, lemahnya karakter manusia di Jakarta. Hal ini ditampilkan langsung mulai dari para pejabat negara yang penuh dengan perilaku koruptif juga rasa welas asih di antara sesama warganya hampir tidak ada.
Oleh karena itu, terkhusus bagi para pendatang yang hendak menjalani hidup di Jakarta pasca lebaran tahun ini melalui arus balik pendatang, setidak-tidaknya hindarilah cara pandang yang melihat Jakarta sebagai obyek (kota) uang semata. Yang paling pertama yang anda bawa ke sana adalah karakter manusia yang kuat dan membangun ikatan batin yang kuat dengan Jakarta itu sendiri.*