Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengkaji Fenomena Penculikan Anak dari Sisi Orangtua dan Pelaku

28 Desember 2023   22:34 Diperbarui: 30 Desember 2023   07:36 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya anak-anak yang berusia mulai dari balita hingga yang berusia Sekolah Dasar, setelah diculik lalu mempekerjakan mereka untuk menjadi tukang minta-minta di jalan, dijual ke pihak lain, untuk mengambil organ-organ tubuh lalu menjualnya dan sebagainya.

Jika akar persoalan khususnya dari sisi penculik atau pelaku penculikan itu sendiri terbongkar secara sistematis, maka selanjutnya adalah bagaimana pemerintah selaku promotor kesejahteraan sosial sesegera mungkin menuntaskannya. 

Seperti menangkap pelaku lalu mencari solusi yang tepat terhadap pelaku dengan memberikan lapangan pekerjaan yang halal dan layak.

Kebingungan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak serta meningkatnya tuntutan hidup khususnya di wilayah perkotaan memungkinkan setiap orang untuk menghalalkan segala pekerjaan yang ada termasuk menculik dan menjual sesama manusia dalam hal ini anak-anak semata-mata untuk bertahan hidup.

2. Dari Sisi Orang Tua

Lalu dari sisi orang tua, penting bahwa separuh dari kebebasan hidup ada dalam diri anak. Dua sikap yang patut dikedepankan adalah sikap rela 'disandera' (rela berkorban) demi kebahagiaan dan ketentraman hidup mereka sendiri dan anak-anak tentunya. 

Orang tua harus selalu keluar dari zona nyamannya sendiri demi anak-anak.

Dan sikap yang lainnya adalah selalu menunjukan sikap monoloyalitas total terhadap anak. 

Artinya mencintai dan mengasihi anak-anak selalu dihayati dan menjadi keutamaan sebagai orang tua. 

Dengan mengedepankan sikap ini, orang tua berani menangkal seluruh tawaran-tawaran yang lainnya yang justru membuatnya berjarak terhadap anak-anak.

Terkhusus di era yang serba digital ini, tantangan terkuat yang patut dilawan oleh orang tua adalah individualisme yang membuatnya kehilangan kepekaan dan tidak altruis terhadap sesama khususnya terhadap anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun