Toh, otak pemerintah dan otak masyarakat kampung itu jauh beda yakni antara ekonomi dan kesehatan dengan kebiasaan, kebudayaan dan kekeluargaan di kampung.Â
Sebab merokok bagi warga kampung itu merupakan sebagai sebuah instrumen untuk memperdalam nilai kesejatian hidup. Sedangkan soal kesehatan dan ekonomi itu hanyalah konsekuensi lain di luar motivasi merokok warga kampung itu sendiri.
Lain halnya jika pemerintah dengan tegas menutup pabrik rokok satu kali.Â
Jadi, jika mau belajar tentang hidup yang sejati, maka mulailah dengan merokok.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H