Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jadi Kompasianer di Kampung Itu Ngeri-ngeri Sedap

26 Oktober 2022   07:57 Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:28 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan gambar HUT ke-14 Kompasiana (sumber: Kompasiana.com) 

Saya kembali ke situasi hidup yang sudah tidak asing lagi saya mengalaminya. 

Secara infrastruktur, pembangunan di kampung masih berada pada tahap balita ketimbang di kota. Secara budaya, orang kampung memang jauh lebih elit ketimbang kaum urban. 

Dari segi ekonomi, orang kampung jauh lebih kerdil dari kaum urban khusus dalam hal gaya hidup. Dan lain sebagainya. (Maaf, tidak sedang membanding-bandingkan).

Akan tetapi realitas dan fenomena khas kampung tersebut justru memotivasi saya untuk menarasikannya ke dalam ruang Kompasiana.

Menjadi Kompasioner di Kampung

Sebagaimana Kompasiana sebagai salah satu platform ber-online maka menulis untuknya merupakan suatu kejutan sekaligus tantangan bagi saya khusus sebagai Kompasioner berplatform kampung. 

Sebagai kejutan misalnya: saya merasa diterima dan dihargai oleh semua penghuni Kompasiana yang berada di seluruh Indonesia. Sekalipun lewat tulisan saya yang terkadang bagi saya ''kampungan' tetapi sekadarnya tetap diminati oleh Admin K dan juga para Kompasioner lainnya dari yang kelas debutan hingga sekelas maestro layaknya opa Tjip.

Setiap kali memuat tulisan, selalu ada perasaan cemas dan khawatir kalau-kalau tulisan itu tidak layak atau recehan. Tapi nyatanya admin K justru tetap memberi label Pilihan bahkan beberapa di antaranya dijadikan AU. Wah, melihat ini, candu untuk terus berselancar pun semakin kuat.

Bahkan sebaliknya ketika artikel yang bagi saya sangat layak untuk di AU kan ternyata tidak bagi Admin. Terkadang setiap hari saya berusaha membuka portal Kompasiana sekedar untuk memastikan kalau-kalau rubrikan saya di jadikan AU. 

Ternyata tidak. Disini saya sadari bahwa Admin barangkali memiliki pertimbangan khusus yang tak mudah ditebak oleh saya sebagai Kompasioner pemula.

Inilah kejutan yang selalu saya alami selama waktu dua tahun berjalan bersama Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun