HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Objek
Dalam lima tahun terakhir, merek skincare lokal seperti Somethinc, Avoskin, dan Scarlett Whitening telah memanfaatkan media sosial secara intensif. Kampanye mereka sering kali melibatkan influencer lokal untuk memperkenalkan produk kepada konsumen muda. Misalnya, kampanye "Scarlett Glow Up" yang melibatkan influencer terkenal di Instagram berhasil meningkatkan penjualan hingga 35% pada tahun 2024.
Hasil dan Pembahasan
Efektivitas Media Sosial: Hasil analisis menunjukkan bahwa 82% responden menyatakan bahwa mereka membeli produk skincare setelah melihat ulasan atau konten promosi di media sosial. Selain itu, 76% responden merasa bahwa video pendek di TikTok dan Instagram Reels lebih menarik dibandingkan bentuk konten lainnya.
Peran Influencer: Sebanyak 68% responden mengaku lebih percaya pada rekomendasi influencer dibandingkan iklan resmi. Studi ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi dengan micro-influencer (10.000--100.000 pengikut) memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi dibandingkan dengan selebritas besar.
Tantangan: Responden mengungkapkan bahwa konten promosi yang dianggap berlebihan atau kurang autentik cenderung diabaikan. Selain itu, 54% responden merasa skeptis terhadap klaim produk yang tidak disertai dengan bukti ilmiah atau testimoni yang valid.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Media sosial telah menjadi elemen kunci dalam strategi pemasaran produk skincare. Dengan memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, perusahaan dapat menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan kesadaran merek, dan mendorong penjualan. Selain itu, kolaborasi dengan influencer memberikan nilai tambah dalam membangun kepercayaan konsumen. Namun, perusahaan juga harus menghadapi tantangan seperti persaingan yang ketat, algoritma yang dinamis, dan perubahan preferensi konsumen.
Saran