Mohon tunggu...
AMANDA YUNIARTA
AMANDA YUNIARTA Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

tugas akhir semester

Selanjutnya

Tutup

Beauty

pengaruh media sosial terhadap strategi pemasaran produk skincare di era digitalisasi

9 Januari 2025   16:47 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:47 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. TEORI INFLUENCER MARKETING

Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan individu dengan basis pengikut besar untuk mempromosikan produk. Studi terbaru (Smith, 2023) menunjukkan bahwa lebih dari 60% pembeli skincare dipengaruhi oleh ulasan atau rekomendasi influencer. Influencer dianggap sebagai sumber informasi yang lebih personal dan terpercaya dibandingkan iklan tradisional. Menurut Brown dan Hayes (2022), keberhasilan strategi ini bergantung pada kredibilitas, relevansi, dan kemampuan influencer untuk menciptakan konten yang autentik dan sesuai dengan nilai-nilai merek.

4. TEORI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU (INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION - IMC)

IMC adalah pendekatan strategis yang mengintegrasikan berbagai saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan yang konsisten kepada audiens. Menurut Belch dan Belch (2022), media sosial merupakan salah satu elemen utama dalam IMC karena kemampuannya untuk menjangkau audiens secara real-time dan menciptakan keterlibatan yang tinggi. Dalam konteks skincare, IMC memungkinkan merek untuk mengombinasikan media sosial dengan saluran lain, seperti email marketing, website, dan event offline, guna menciptakan pengalaman konsumen yang holistik.

5. TEORI PSIKOLOGI KONSUMEN

Dalam teori psikologi konsumen, keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor emosional, sosial, dan kognitif. Media sosial memainkan peran penting dalam menciptakan faktor-faktor ini melalui konten yang menarik secara visual, testimoni yang membangun kepercayaan, dan interaksi langsung dengan konsumen. Studi oleh Solomon (2023) menunjukkan bahwa konsumen cenderung lebih responsif terhadap konten yang menonjolkan nilai-nilai emosional, seperti self-care dan kepercayaan diri, yang relevan dengan industri skincare.

METODE PENELITIAN 

1. Desin Penelitian

Penelitian ini dirancang untuk mengukur hubungan antara intensitas penggunaan media sosial oleh konsumen dan tingkat efektivitas strategi pemasaran yang diterapkan oleh merek skincare.

2. Populasi dan sampel

Populasi penelitian adalah konsumen skincare di Indonesia yang aktif menggunakan media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan Facebook. Sampel penelitian diambil menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria:

  • Berusia 18--35 tahun.
  • Pernah membeli produk skincare melalui rekomendasi di media sosial.
  • Memiliki akun media sosial aktif.
  • Sampel terdiri dari 50 responden yang dikumpulkan melalui kuesioner daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun