Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"A Quiet Place: Part II" (Review)

26 Mei 2021   08:10 Diperbarui: 26 Mei 2021   08:20 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terus, ada efek yellow heat di scene awal yang menceritakan awal kejadian semua tragedi. Flash back yang sedikit, buat aku merasa harus nonton part I film ini. Begitu juga di scene-scene pabrik, sehingga memberi kesan klasik pada film ini.

Film ini pun memberikan gambaran ditail dari alien. Serem juga sih, kepala isinya gigi taring melulu. 

Wait, bukannya taring buat merobek ya? Ga bisa untuk mengunyah. Jadi apa mungkin korban-korban si alien ini dimakan? Ntah lah.

Aku suka scene-scene menjelang ending. Ada 3 set yang berbeda yang lagi berjuang menghindari keluarnya alien. Kemudian mengerucut menjadi 2 set yang kemudian dihubungkan dengan sebuah radio, kejadiannya nyaris sama, membunuh secara dramatis dua alien yang berbeda. Dan itu dilakukan Regan dan Marcus yang maju melindungi Evelyn dan Emmett.

ACTOR & ACTRIES

dok :Paramount Pictures
dok :Paramount Pictures
Aku sangat terkesan dengan peran Marcus dan Regan. Regan yang diperankan oleh Millicent Simmonds, penyandang tuna runggu, membuktikan keistimewaannya tidak menjadi penghambat dia untuk berkarir sebagai seorang actries peran. Bahkan membuat film ini jadi istimewa. Jarang-jarang ada film yang bisa langusung mengakomodir penyandang tuna runggu bisa ikutan nonton tanpa pendampingkan. Ditambah kemampuan aktingnya sebagai Regan,

Begitu juga dengan Marcus yang diperankan Noah Jupe. Bukan penyandang tuna rungu tapi berperan sebagai penyandang tuna runggu pasti tidak gampang.

Klimaks ekspresi yang sangat aku suka di saat scene terakhir, saat Marcus dan Regan maju membunuh alien. Marcus menembakan pistol yang ditinggalkan Evellyn di meja, dan Regan dengan besi yang dia dapat.

Di scene-scene sebelumnya baik Noah Jupe mau pun Millicent Simmonds memperlihatkan berhasil menghidupkan tokoh Marcus dan Regan sebagai kakak adik yang menempuh perjalanan berbahaya mencari perlindungan bersama sang ibu Evellyn dan adik bayinya.

dok :Paramount Pictures
dok :Paramount Pictures
Seni peran itu merupakan gambaran simple kehidupan nyata yang dibumbui cerita rekaan sehingga menjadi tontonan yang enak dilihat. Apa pun genrenya, tetap aja basic dari seni peran adalah kehidupan umumnya kita-kita sebagai manusia, mahluk sosial. Jadi tetap aja buat ditail sebuah film ga akan bisa lepas dari kata harusnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun