Mohon tunggu...
Amal Taufik
Amal Taufik Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pecinta masakan kambing garis keras.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kerbau-Kerbau

7 Juli 2015   00:21 Diperbarui: 7 Juli 2015   00:21 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan di bantu kacamata minus berantai, mata Rani membacai setiap paragraf dengan serius. Tangan lincahnya sesekali meraih teh tawar di sandingnya untuk di seruput. Rani membaca buku itu, kakek menyisipkan dengan diam-diam ke dalam ranselnya sebelum Rani pulang ke ibukota.

Tidak beberapa lama, Rani menutup buku itu, melepas kacamatanya, dan menyandarkan punggungnya ke kursi. Kepalanya menengadah ke atas, melihat bayangannya sendiri yang memantul buram di atap kamar kosnya. Kemudian ia pejamkan mata, bukan untuk tertidur, tapi mencoba membuka lorong waktu dan membayangkan sesuatu.

Membayangkan suami-istri yang kelaparan, anak-anak terserang malaria, kerbau-kerbau orang miskin di rampas pejabat desa demi kepentingan penguasa. Membayangkan mayat mereka bergelimpangan di jalan, membusuk, kemudian di sepak oleh mandor. Penguasa yang tidak segan-segan memberondong peluru kepada para pekerja yang malas-malasan, menyembelih warga yang memberontak, meratakan rumah-rumah warga dengan bazooka.

Membayangkan betapa mereka kini sedang melihat anak cucunya yang melupakannya. Mungkin di bawah aspal jalan ini mereka menangis, meraung, dan mungkin juga ada yang tersenyum. Tersenyum senang melihat anak cucunya hidup bahagia, tak menderita seperti dirinya dulu.

Dan tentu saja semua itu hanya sekedar bayangan Rani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun