Dari yang saya dapat setelah berkunjung ternyata itu membuka pengetahuan tentang Sejarah budaya Sunda. Saya merasakan koleksi-koleksi peninggalan Sejarah di Museum Sri baduga. Atmosfer yang di rasakan saat berada di sana terasa bisa meninjau seakan sedang berada di jaman dimana objek-objek itu masih digunakan. Apalagi kain tenun, itu sangat cantik dan saya baru tau proses dan alat-alat untuk membuat kain tenun itu apa saja. Pengetahuan saya tentang kain tenun meningkat.
Pelestarian budaya-budaya Sunda di jaman sekarang kurang diminati karena interest orang-orang sudah berubah. Pemerintah harus bekerja lebih keras lagi agar promosi untuk melestarikan budaya lebih diminati masyarakat. Harapannya masyarakat bisa banyak punya pengetahuan tentang peninggalan budaya Sunda dan pengembangan museum Sri Baduga lebih futuristik lagi.
Secara keseluruhan, kain tenun masih hadir hingga saat ini karena menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dari warisan budaya Sunda. Karena jenisnya yang punya motif yang mencolok ini lah yang menjadi ciri khas yang unik.Â
Adanya museum Sri Baduga ini untuk melestarikan kesenian dan alam serta memajukan kebudayaan di daerah Jawa Barat. Di dalam museum ini ada banyak peninggalan Sejarah seperti fosil, batu alam, uang lama, pakaian adat dan sudah pastu kain tenun sebagai pelestarian budaya. Di lantai dua ada banyak alat untuk membuat kain tenun yaitu Hindesan, Kincir, dan Cantingan.Â
Melalui fasilitas edukasi di museum ini pengunjung dapat memperoleh pemahaman yang lebih mengenani warisan budaya Sunda, sehingga meningkatkan pengetahuan mereka tentang kain tenun dan Sejarah budaya Sunda secara keseluruhan.Â
Meskipun pelestarian budaya Sunda ini tidak terlalu ramai dan kurang banyaknya promosi juga kurang adanya peminat karena perubahan minat, diharapkan kepada pemerintah terus mencoba untuk terus menarik minat masyarakat dan memastikan pengembangan Pembangunan museum Sri baduga menjadi lebih futuristic yang menyesuaikan jaman dan bisa menarik minat warga kedepannya untuk mejaga keberlanjutan pelestarian budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H