Pagi menyingsing, rasa letih dan kantuk menerpa tubuh mungilku .Semenjak kemarin ,masih saja teriakan dari mama terus terngiang di kepala ini .Aku merasa tak berguna menjadi seorang anak rasanya, berbeda dengan kakakku yang saat ini sedang kuliah semester 2 di PTN  ternama di kotaku  .Ah, rasanya aku benar benar seperti orang tak berdaya .Layaknya sebuah benaludi pohon inang nya .Hanya menyusahkan keluargasaja .
"hufft, sabar Audy ini cobaan dari hidup kamu, kamu pasti bisa ." ujarku pada diriku sendiri.
Akusegera mandi agar tidak telat pergi ke sekolah .Karena sekolahku jaraknya cukup jauh dari rumahku .Berbeda dengan kakakku yang masuk di sekolah favorit sejak jaman SD hingga sekarang iamenjadi seorang mahasiswa .Sedangkan aku ,sekolah dengan jarak yang cukup jauh dan berbeda dengan sekolah kakakku ,aku hanya bersekolah di swasta .
"Selamat pagi semua ." ujarku kepada mamaku dan kakakku satu satunya ,Daniel .
"Pagi, adikku ."ujar Kak Daniel manis kepadaku.
"Eh, Â beban keluarga baru bangun ?" tanya mama begitu sinis kepadaku .
"Sudahlah, ma .Audy itu juga anak mama . Dia itu adikku, ma." Ujar Daniel .
Aku hanya terdiam di tengah keluargaku .Seolah olah adalah anak tiri di rumah ini .Rasanya ingin berteriak didepannya bahwa aku bukanlah sebuah beban .Aku tak pernah meminta yang aneh seperti teman teman sekolahku .Harus membawa mobil atau motor yang bagus .
"Kamu bareng kakak , ya ." ujar Kak Daniel kepadaku .
"Ngga usah kak ,aku bisa naik angkot kok ."Tolakku lembut .Aku tak ingin merepotkan kakakku . Aku langsung saja pergi menuju ke sekolahan .
Sekolah masih begitu sepi ,koridor sekolah masih dibersihkan oleh petugas sekolah .Pukul enam pagi ,siapa yang akan mau datang se pagi diriku ? Paling yang mau menyalin tugas temannya .Meskipun akukadang seperti itu .Namun ,sekarang aku sudah berubah .Tak seperti dulu lagi .
"Tumben ,datang pagi .Mau menyalin tugas ?" tanya salah satu temanku .
"Ah tidak .Aku tidak menyalin tugas ."ujarku tegas pada temanku .
Ya ,terkadang aku di bully oleh temanku .Karena tidak terlalu pintar ,memang setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda bukan .Namun ,semua itu tak seperti yang kupikirkan .Bagi mereka pintar dibidang akademik itu lebih baik daripada non akademik .Semua orang menganggap hal itu sudah biasa bukan ?
Waktuberlalu ,kini ada pelajaran yang harus di berkelompok .Ah ,dari dulu aku sangat membenci yang namanya berkelompok . Seolah olah ,tidak ada yang mau berkelompok denganku .Karena keterbatasan dalam bidang akademik ini .
" Hai, Lia .Bolehkah aku bergabung dengan kelompokmu?" Tanyaku halus .
"Maaf, Audy . Kelompokku sudah pas kamu cari saja lainnya ." Ujar Lia .
"Iya, Lagi pula kamu kan bodoh .Siapayang mau satu kelompok sama kamu ."Ujar Ria ,salah satuteman Lia berkata sarkas kepadaku .
Jujur,sakit hatiku mendengar kata temanku seperti itu .Aku seperti orang yang tak berdayasaat menghadapi ujian .Rasanya air mata ini ingin sekali tumpah . Namun ,harus kuat menghadapi cobaan seperti ini .Demi mendapatkan kasih sayang seseorang ,mama .
"Aku harus berjuang ,demi mendapatkan kasih sayang dari mama .Aku harusnya kuat ."Ujarku pada diri sendiri .
Aku berubah, mulai dari itu aku berubah .Demi mendapatkan setetes kasih sayang dari mama aku belajar mati matian untuk mendapat yang aku butuh kan .Karena hidup hanya memenuhi yang kita butuh kan bukan yang kita ingin kan . Dari situ aku tak peduli dengan kondisi diriku dan terhanyut oleh obsesi yang fatamorgana, kasih sayang mama dan pujian teman .
"Hai Audy, adikku .Mengapa wajahmu begitu pucat?"tanya Kak Daniel kepadaku .
"Rasanya tidak kak .Aku tidak apa apa ." ujarku sambil tersenyum .Walaupun rasanya kepalaku begitu sakit sepertiditusuk jarum ribuan kali .
"Mau kakak antar ?"Tanya Kak Daniel lagi .
"Tidak, kak.Hari ini mama mau mengantarku sekaligus mengambil raporku." Ujarku kepada kakak dengan senyum penuh arti .
Ya, hari ini adalah hal terindah dalam hidupku .Mama mau mengambilkan raporku .Semenjak Ayah pergi, aku selalu diambilkan Kak Daniel ,jika tidak diambilkan aku tidak mengambilnya .Karena yang harus mengambil adalah orang tuanya . Untuk apa aku mengambilnya, nanti rapor itu akan dilempar di depan wajahku oleh mamaku .Sejujurnya aku takut dengan pengambilan rapor, karena takut akan nilaiku yang sungguh buruk .
"Baiklah, kiniwaktunya pengumuman peringkat paralel ,untuk kali ini ada yang spesial dan sungguh menakjubkan ."Ujar pembina sekolah di panggung aula .Rasanya hatiku berdetak tak menentu, meski aku yakin tak akan pernah mendapatkan peringkat paralel .Itu hanya mimpi !
"Dan peringkat pertama dipegang oleh ..." Kata kata pembina menggantung seperti ending tak berujung.
"Audy Zefania, dari XI mipa 2 ." Kata kata itu membuatku terkejut bukan main .Mamaku menatap dengan tatapan bahagia sekali .Tak kusangka jika aku mendapatkan peringkat paralel tahun ini .Guru mempersilahkan diriku  untuk melakukan pidato .
"Terima kasih kepada tuhan yang maha esaserta para guru serta yang paling utama yaitu mama .Terima kasih mama." Ujarku sambil menahan tangis .
Kulihat mama dari kejauhan sambil menahan tangis bahagianya .Namun , mataku semakin mengabur dan brukseketika semuanya menjadi gelap .
Aku terbangun dari pingsan .Mataku menerawang ,ini bukanlah di rumahku .Namun, di rumah sakit .Kulihat mata mama dan kak Daniel sembab .
"Ada apa,kak?"Tanyaku lugu .Mama menatap diriku dengan tatapan yangsulit di artikan .Rasa sakit tiba tiba menjalar di kepalaku .
"Kamu kenapa, dik?" Tanya Kak Daniel kepadaku .Tatapan kak Daniel begitu kacau saat melihatku terbaring lemah .
"Kakak, kepalaku begitu sakit .argh."Ujarku mengerang menahan sakit .Dadaku menjadi terasa begitu sesak dan aku melihat ayah telah menjemputku .Selamat Tinggal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H