Mohon tunggu...
AmaliaCH
AmaliaCH Mohon Tunggu... Novelis - Penulis-

Hello! Guys... Disini aku masih belajar dalam dunia kepenulisan dan selamanya akan terus belajar, jangan lupa say hello ke aku dengan mampir di Instagram aku di @amaliach04 dan @katapola0_0. See you....

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Karena Aku Belajar dari Kamu

29 Februari 2024   18:05 Diperbarui: 29 Februari 2024   18:10 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin jika kita membuat kenangan seperti video dan mendadak viral, semua orang akan langsung melantun lagi 'Adek... cinta enggak selamanya indah dek.' tapi justru kayaknya aku bakalan senang-senang saja deh. Karena aku tahu kalau video itu akan jadi satu-satunya kenangan yang bisa aku terus putar saat kamu tidak lagi ada di sisi aku.

'Hi Ferly!'

Lelaki cinta pertama aku yang kini sudah bersama di pangkuan Tuhan. Aku mau cerita tentang kamu yang buat aku menjadi paham bagaimana rasanya belajar tentang kehidupan yang belum tentu orang lain akan dengan senang hati mengajarkannya untuk aku. Semuanya berawal dari kamu yang memakai sepatu nyentrik bewarna hijau neon.

Senyum mengembang di wajahnya tidak pernah bisa di lupakan, wajah khas orang Jerman terlihat disana. Dia blasteran. Jerman-Indonesia.

"Woy lo tau aturan sekolah enggak sih? Pakai sepatu norak! Hitam!! Pakai sepatu yang hitam bodoh!"

Aku? Saat itu hanya menyaksikan bagaimana dia menyahut rekan sekelas kami yang secara jelas tidak menyukainya. Wajah Ferly yang blasteran tentu saja menarik minat banyak orang di sekitarnya.

"Oh! Sorry, I don't understand what you said. Speak slowly please," 

Bahasa inggrisnya begitu berantakan dan wajah konyolnya. Lelaki itu berjalan mendekat ke arah kursi di tengah, dekat dengan aku duduk. Semua mata tidak lepas memperhatikan aku yang hanya seperti orang bodoh dan tidak suka diperhatikan.

"Sial!" umpatan kecil keluar dari mulutku dan menutup wajah menahan malu. 

"Tidak baik jika perempuan mengumpat, ayo kita keluar! Di kelas ini tidak asik." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun