Mohon tunggu...
Amalia Fany Salsabilla
Amalia Fany Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pancasila dan Agama dalam Membentuk Identitas Ideologis Indonesia

7 Oktober 2024   23:14 Diperbarui: 8 Oktober 2024   04:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://akcdn.detik.net.id

Pancasila sebagai dasar negara dan filsafah kenegaraan Indonesia diterima dan ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila merupakan hasil kesepakatan luhur para pendiri bangsa dalam mendirikan negara Indonesia yang terdiri dari keanekaragaman suku, ras, agama, dan budaya.

Pancasila dan agama saling berkaitan. Pancasila dan agama memiliki hubungan yang erat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, terutama dalam aspek ideologi dan moral. Meskipun Pancasila adalah ideologi negara yang bersifat sekuler, ia tetap memberikan tempat yang penting bagi agama dan nilai-nilai spiritual. Sekuler sendiri adalah paham yang memisahkan urusan agama dengan urusan politik, negara, dan institusi publik  atau memisahkan atara dunia dan agama.

Belakangan ini banyak sekali isu-isu persoalan tentang keberagaman agama yang menjadikan konflik dalam ideologi negara. Salah satunya yaitu, munculnya sikap intoleran di kalangan masyarakat dapat memicu ketegangan antara kelompok agama. Beberapa individu atau kelompok yang menganggap ajaran agamanya lebih benar sering kali melakukan tindakan diskriminatif terhadap penganut agama lain. Konflik yang muncul akibat keberagaman agama berpotensi merusak nilai-nilai Pancasila, terutama sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," yang menekankan pentingnya pengakuan terhadap keberagaman agama. 

Dalam hal ini, dampak yang mungkin terjadi yaitu masyarakat bisa kehilangan kepercayaan pada Pancasila sebagai ideologi yang mampu menyatukan. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran nilai-nilai Pancasila yang seharusnya mendukung toleransi dan kerukunan. Konflik agama dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Ketika masyarakat terpecah belah berdasarkan perbedaan agama, sulit untuk membangun solidaritas dan kerja sama antarwarga negara

Berikut beberapa poin yang menjelaskan hubungan antara Pancasila dan agama:

  • Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa, Sila pertama ini menegaskan bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan. Sila ini menghargai pugarisme agama, di mana setiap warga negara bebas memeluk agamnya masing-masing. Sila ini mencerminkan keberagaman agama di Indonesia, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, yang hidup berdampingan secara harmonis. Hal ini, menunjukkan bahwa di Indonesia kehidupan beragama sangat dihormati dan dilindungi.

  • Pancasila Bukan Ideologi Keagamaan, Walaupun mengakui pentingnya agama. Pancasila bukanlah ideologi agam tertentu. Pancasila adalah ideologi kebangsaan yang menghormati keberagaman agama tanpa memihak pada satu agama tertentu. Negara Indonesia sendiri tidak menerapkan hukum agama sebagai dasar hukum negara, tetapi menjunjung hukum nasional yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.

 Peran Pancasila dalam membentuk identitas ideologis negara

Pancasila menjadi landasan hukum bagi sistem perundang-undangan di Indonesia. Semua peraturan dan kebijakan negara harus berorientasi pada nilai-nilai Pancasila, sehingga hukum yang diterapkan tidak hanya adil tetapi juga mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk identitas ideologis negara Indonesia. Ideologi adalah konsep buah pemikiran, jika ditambahkan dengan Pancasila berarti konsep buah pemikiran yang berlandaskan pada nilai Pancasila. 

Ideologi memiliki peran dalam mempersatukan keberagaman yang ada dalam masyarakat supaya dapat terbentuknya kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi landasan filosofi, etika, dan panduan moral bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila, masyarakat dapat memperkuat kesatuan, melestarikan budaya dan tradisi lokal, meningkatkan solidaritas sosial, dan mengatasi tantangan globalisasi.

Pancasila terdiri dari lima asas, yaitu:

1.Ketuhanan yang Maha Esa

Bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa dan memberikan kebebasan kepada setiap warga negara untuk memeluk agama sesuai keyakinannya dan menghormati perbedaan agama serta keyakinan yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki keberagaman agama, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, yang hidup berdampingan secara harmonis.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta memperlakukan semua orang secara adil dan setara tanpa diskriminasi.

3. Persatuan Indonesia

Mendorong persatuan dan kesatuan bangsa, mengatasi perbedaan suku, agama, ras, dan golongan demi kepentingan nasional dan menjaga integritas dan kedaulatan bangsa dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan

Menekankan prinsip demokrasi yang berlandaskan musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan, baik di pemerintahan maupun di masyarakat.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Negara bertanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau asal-usul serta menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat.

Peran agama dalam membentuk identitas ideologis negara

Agama memiliki peran yang signifikan dalam membentuk identitas ideologis negara, terutama di negara-negara yang masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai religius, seperti Indonesia. Meskipun tidak selalu menjadi dasar ideologi formal negara, agama memberikan kontribusi penting dalam membentuk pandangan dunia, moralitas, dan etika yang membentuk fondasi ideologis suatu bangsa. 

Agama memiliki peran yang penting dalam mendukung dan memperkuat Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Meskipun Pancasila bukan ideologi yang berbasis agama, nilai-nilai agama sangat berperan dalam memperkaya dan memperkokoh lima sila Pancasila. Agama memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat. Di negara dengan keberagaman seperti Indonesia, agama dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menciptakan kesamaan visi dan misi di antara individu atau kelompok dari latar belakang yang berbeda. Ini penting dalam membangun identitas nasional yang kohesif.

 Agama juga memengaruhi kebijakan publik dan pengambilan keputusan di tingkat negara. Nilai-nilai agama sering kali menjadi pertimbangan dalam merumuskan peraturan dan kebijakan yang mencakup aspek sosial, moral, dan etika. Hal ini mencerminkan bagaimana agama dapat membentuk ideologi negara dalam praktik sehari-hari.

Kesimpulan

Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk identitas ideologis Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila memberikan landasan filosofis dan moral yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila, masyarakat Indonesia dapat bersatu dalam keberagaman, membangun karakter bangsa yang baik, dan mengatasi tantangan sosial dan politik. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sekadar semboyan, tetapi merupakan bagian integral dari identitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, agama memainkan peran penting dalam memberikan nilai-nilai moral dan etika yang mendasari kehidupan masyarakat. Meskipun Pancasila bersifat sekuler dan tidak terikat pada satu agama tertentu, sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," menunjukkan bahwa agama diakui dan dihormati dalam kehidupan bernegara. Agama memperkuat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, memberikan pedoman bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan yang harmonis.

Dengan demikian, integrasi Pancasila dan agama dalam konteks identitas ideologis negara Indonesia menciptakan masyarakat yang toleran, solidaritas sosial yang tinggi, serta komitmen terhadap keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Namun, tantangan seperti radikalisasi dan konflik sosial memerlukan perhatian dan upaya bersama untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dan keberagaman agama tetap terjaga.

Secara keseluruhan, Pancasila dan agama menjadi pilar penting dalam membentuk identitas ideologis Indonesia yang mencerminkan karakter bangsa yang beradab, berkeadilan, dan penuh toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun