2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta memperlakukan semua orang secara adil dan setara tanpa diskriminasi.
3. Persatuan Indonesia
Mendorong persatuan dan kesatuan bangsa, mengatasi perbedaan suku, agama, ras, dan golongan demi kepentingan nasional dan menjaga integritas dan kedaulatan bangsa dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Menekankan prinsip demokrasi yang berlandaskan musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan, baik di pemerintahan maupun di masyarakat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Negara bertanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau asal-usul serta menghilangkan kesenjangan sosial dalam masyarakat.
Peran agama dalam membentuk identitas ideologis negara
Agama memiliki peran yang signifikan dalam membentuk identitas ideologis negara, terutama di negara-negara yang masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai religius, seperti Indonesia. Meskipun tidak selalu menjadi dasar ideologi formal negara, agama memberikan kontribusi penting dalam membentuk pandangan dunia, moralitas, dan etika yang membentuk fondasi ideologis suatu bangsa.Â
Agama memiliki peran yang penting dalam mendukung dan memperkuat Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Meskipun Pancasila bukan ideologi yang berbasis agama, nilai-nilai agama sangat berperan dalam memperkaya dan memperkokoh lima sila Pancasila. Agama memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat. Di negara dengan keberagaman seperti Indonesia, agama dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menciptakan kesamaan visi dan misi di antara individu atau kelompok dari latar belakang yang berbeda. Ini penting dalam membangun identitas nasional yang kohesif.
 Agama juga memengaruhi kebijakan publik dan pengambilan keputusan di tingkat negara. Nilai-nilai agama sering kali menjadi pertimbangan dalam merumuskan peraturan dan kebijakan yang mencakup aspek sosial, moral, dan etika. Hal ini mencerminkan bagaimana agama dapat membentuk ideologi negara dalam praktik sehari-hari.