"Mocaf ini muncul ketika saya pernah merasakan panen dengan harga singkong yang begitu murah, membuat saya tergerak untuk belajar mengolah singkong lebih memiliki daya jual yang lebih tinggi," tutur Bu Sulis.Â
Selain kopi dan mocaf desa jambuwer juga memiliki tanaman hidroponikyang di kelolaa di dalam wisata edukasi Jawaran. Di dalam proses pengelolaan tanaman hidroponik pengelola selalu menjaga kualitas air,tanah dan asupan nutrisi yang baik. Di dalam ruang greenhouse pengelola mengunakan kotoran marmut yang digunakan sebagai pupuk pada tanaman, dan air yang berasal dari sumber mata air.
Tiga produk lokal ini menjadi sebuah prodak yang sering di kenal oleh masyarakat baik lokal maupun manca negara. Kuwalitas dan keunikan menjadi alasan bagi para wistawan menyisikan waktunya untuk berburu dan belajar membuat oleh oleh ini. Konsistensi dan saling bekerjasama masyarakat menjadikan desa ini memanfaatkan potensi  yang ada di desa Jambuwer terkelola dengan maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H