Mohon tunggu...
Ama Hen
Ama Hen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nothing

Kalau saya makanan, saya pengen jadi lotek. Sederhana, murah tapi banyak disukai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin Pemanggil Arwah, Sebuah Misteri Dari Pasar Loak

2 Juni 2024   00:51 Diperbarui: 2 Juni 2024   01:27 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerit menyebut bahwa arwah Irrishbela terperangkap di dalam cermin, mencari cara untuk membalas dendam kepada siapa pun yang memiliki cermin tersebut.

Encum, wanita yang tidak percaya pada hal-hal supranatural, mencoba mengabaikan cerita tersebut. Namun, semakin ia mencoba untuk melupakan, semakin sering ia melihat bayangan Irrishbela di cermin itu. Rasa takut mulai menguasai dirinya.

Memanggil arwah.

Suatu malam yang mencekam,hati yang penuh ketakutan dan rasa penasaran, Encum memutuskan untuk mencoba memanggil arwah Irrishbela.

Ia menyalakan lilin lalu duduk tepat di depan cermin, memanggil nama Irrishbella dengan  suara gemetar.

Tiba-tiba, semua lilin padam dengan sendirinya, dan udara di sekelilingnya menjadi dingin. Jendela terbuka, tiupan angin kencang.

Bayangan Irrishbela pun muncul kembali di cermin, kali ini lebih jelas. Dengan suara lembut namun menyeramkan, arwah Irrishbella mulai berbicara.

Ia menceritakan bagaimana ia dikhianati dan dibunuh oleh sang suami pada malam pertama pernikahannya. Arwahnya terjebak di dalam cermin, tidak bisa pergi ke dunia lain karena rasa dendam yang mendalam.

Pembebasan

Encumnmerasa kasihan pada arwah Irrishbela dan berjanji untuk membantunya menemukan kedamaian.

Ia mulai menyelidiki lebih lanjut tentang sejarah Irrishbela untuk menemukan keturunan dari suami Irrishbela yang masih hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun