Study from home atau pembelajaran yang dilakukan secara daring, talah dilakukan oleh UIN Walisongo Semarang sebagai akibat munculnya Covid-19 di awal tahun 2020. Namun, pada tengah tahun 2022 atau pada semester ganjil kondisi Covid - 19 perlahan mulai turun, kasus penurunan tersebut menjadikan banyak perkuliahan tinggi negeri maupun swasta melaksanakan perkuliahan ofline setelah 2 tahun lebih melakukan perkuliahan secara online.Â
Sistem perkuliahan secara offline menjadikan mahasiswa di haruskan datang ke kampus untuk mengikuti kegiatan perkuliahan. Termasuk UIN Walisongo Semarang sudah melaksanakan perkuliahan secara ofline, hal itu mengakibatkan beberapa ruang kelas menjadi kotor, seperti halnya di gedung ISDB FST, banyak sekali sampah yang tertinggal di dalam loker meja ruang kelas, sampah yang tertinggal biasanya berpa sampah plastik bekas makanan, dan sampah kertas. Untuk ruang kelas yang sering di gunakan seperti ruang kelas 2.2, 3.11 menjadikan dua kelas tersebut sangat kotor.Â
Gambar  kondisi loker meja ISDB FST kelas 3.11
Nyatanya kebersihan lingkungan kampus tidak hanya menjadi tanggung jawab rektor, dekan, dosen, bahkan pegawai kampus pegawai, tanggung jawab tersebut merupakan milik seluruh warga kampus, dikarenakan kebersihan sebagian dari iman. Namun banyak mahasiswa yang malas hanya sekedar membuang sampah.Â
Tempat sampah adalah tempat di mana sampah disimpan sementara, biasanya terbuat dari logam atau plastik. Di dalam ruangan, tempat sampah biasanya disimpan di dapur untuk membuang barang-barang dapur lainnya seperti kulit buah atau botol. Tempat sampah yang di gunakan UIN WALISONGO sudah sesuai dengan tempat sampah yang benar yaitu tempat sampah pemilahan.Â
Tetapi, tempat sampah yang baik tersebut hanya terdapat di beberapa tempat seperti pada lobi lantai satu gedung ISDB FST, kemudian pada lantai 2 sebelah kamar mandi. Kebanyakan tempat sampah di gedung ISDB FST hanya sebuah tempat sampah berukuran 50liter berwarna biru, yang tidak ada sistem pemilahan sampah, mengakibatkan semua sampah baik sampah organik, non organik, kaca, kertas, dll, banyak tertumpuk di dalam, untuk letak tempat sampah tersebut pun sangan jauh, 6 ruangan hanya terdapat 1 tempat sampah merupakan salah satu faktor malasnya mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
Maka dari itu mahasiswa dapat menerapkan sistem "Lihat sampah ambil, buang pada tempatnya", jika sistem tersebut dapat berjalan, maka masalah sampah yang terdapat pada gedung ISDB FST dapat di tangani secara tepat, kesadaran serta tanggung jawab akan kebersihan kampus yang dilakukan bersama dapat menjadikan kampus lebih sehat dan lebih nyaman. Ketika lingkungan nyaman pembelajaran dapat dilaksanakan secara baik.
UIN WALISONGO Semarang mempunyai bank sampah dengan tujuan pokok didirikannya Bank Sampah adalah agar dapat berkontribusi dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah di UIN Walisongo Semarang. Bank sampah ini dapat di lakukan secara ofline maupun dapat di akses secara online melewati aplikasi, hal ini dapat memudahkan seluruh warga perguruan tinggi, dan menjadikan perguruan tinggi UIN Walisongo Semarang menjadi green campus. Apa sih bank sampah itu?
Jatepankki dalam bahasa Estonia atau bank sampah dalam bahasa Indonesia adalah sistem pengelolaan sampah umum yang bekerja berdasarkan prinsip daur ulang. Cara ini dapat meningkatkan nilai ekonomis sampah kering. Pada saat yang sama, orang-orang yang menjadi nasabah bank juga menang. Tujuan pendirian bank bekas sebenarnya bukan bank bekas itu sendiri.Â
Bank sampah adalah strategi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum untuk "berteman" dengan sampah untuk mendapatkan keuntungan finansial langsung dari sampah.Â