Mohon tunggu...
Alzena FidaFarihah
Alzena FidaFarihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya baca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kampus Hijau Menjadi Tanggung Jawab Seluruh Warga Kampus

1 November 2022   13:40 Diperbarui: 1 November 2022   13:51 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Istilah "kampus/universitas hijau" diakui secara global untuk semua jenis kegiatan dalam visi "pembangunan berkelanjutan". Kampus hijau adalah kampus yang berkomitmen, proaktif dan terdidik untuk menciptakan kampus ekologi (fisik, sosial, budaya, dll) secara berkelanjutan.

Di lingkungan pendidikan tinggi, masyarakat sudah mulai menyadari bahwa manusia memiliki dampak yang besar terhadap kerusakan lingkungan dan ekosistem, sejak tahun 1990-an. Munculnya berbagai isu global lingkungan mempengaruhi kehidupan kampus. Seperti perubahan iklim; pencemaran air, udara dan tanah; krisis air, energi, dan sumber daya alam; dan pengurangan kawasan hijau. Oleh karena itu, kampus diharapkan menjadi agen perubahan yang berperan dalam menciptakan kawasan yang nyaman, bersih, teduh (hijau), asri dan sehat. 

Walisongo Eco Green Campus adalah kampus yang berkomitmen kuat untuk membangun budaya hemat energi, hemat sumber daya dan perbaikan lingkungan, pendidikan untuk menciptakan gaya hidup sehat dan lingkungan belajar yang kondusif secara berkelanjutan.

Parameter kampus hijau ada enam kriteria dan 39 indikator, yaitu lingkungan dan infrastruktur kampus, energi dan perubahan iklim, limbah, air, transportasi, serta pendidikan dan penelitian. 

 1. Sarana dan Prasarana: diukur dengan meningkatkan pemanfaatan kawasan kampus dengan alokasi anggaran untuk penghijauan, pelestarian lingkungan dan pembangunan kampus yang berkelanjutan. 

 2. Energi dan perubahan iklim: diukur dengan penggunaan alat/teknologi hemat energi dan pengembangan energi terbarukan. 

 3. Limbah: Diukur dengan ketersediaan berbagai program dan teknologi pengelolaan limbah. 

 4. Air: Diukur dengan upaya mengurangi penggunaan air, meningkatkan program konservasi air dan melindungi kelestarian habitat. 

 5. Lalu lintas: diukur dengan adanya kebijakan lalu lintas ramah lingkungan dan perangkat yang mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan pejalan kaki. 

 6. Pendidikan dan Penelitian: Diukur dengan jumlah dan kontribusi kursus, studi, publikasi, situs web dan laporan yang terkait dengan kampus hijau dan pembangunan berkelanjutan.

Dari 6 parameter tersebut Walisongo Eco Green Campus sudah memenuhi standar, namun ada masalah yang harus di perhatikan secara serius yaitu masalah sampah. Sampah merupakan permasalahan yang terjadi hampir di semua kota di Indonesia. Setiap harinya, penduduk Di Indonesia memproduksi sampah, baik kegiatan domestik maupun non domestik. Di Kota Semarang, permasalahan sampah ini juga terjadi, termasuk di kampus UIN WALISONGO. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun