Salah satu bagian dari gangguan kecemasan sosial yakni cemas saat harus tampil depan umum. Seseorang dengan gangguan ini akan mengalami episode cemas berlebihan saat harus tampil depan umum karena takut salah, takut tidak disukai, dipandang buruk, ditolak, atau dihakimi.
Apa tanda dan gejala seseorang mengalami gangguan cemas?
Secara umum, seseorang yang mengalami gangguan cemas akan merasakan gejala yang berasal dari aspek fisiologis, kognitif, perilaku, serta afektif. Beberapa gejala tersebut seperti
Gejala kognitif
Kesulitan konsentrasi, ingatan yang buruk, gangguan berbicara dimana salah berbicara atau menjadi gagap menjadi beberapa hal umum yang dapat menandakan kecemasan. Selain itu, pemikiran akan kehilangan kendali, takut akan kematian, penilaian buruk atau menjadi gila menjadi pemikiran yang dapat turut menyertai.
Gejala fisiologis
Tubuh juga dapat memunculkan gejala fisik akibat cemas. Hal ini karena antara emosi dan fungsi tubuh saling berhubungan. Rasa berdebar, keringat dingin, perut mulas hingga diare, mual, sakit kepala, gemetar, otot tegang, rasa kesemutan hingga kebas, bahkan pada episode cemas yang berat dapat menyebabkan seseorang lemas hingga tidak sadar.
Gejala pada perilaku
Berbagai macam perilaku seseorang dalam menghadapi ketakutan ataupun kecemasannya yakni menghindari objek atau situasi tersebut, gelisah, mematung atau diam tidak bergerak, bahkan sulit bicara. Oleh karena itu, tidaklah bijak jika kita menghakimi seseorang yang diam ketika mengalami kejadian yang menakutkan ataupun membahayakan karena bisa jadi itu merupakan manifestasi dari respon cemasnya.
Gejala afektif
Gejala afektif berhubungan dengan sikap, emosi dan ekspresi seseorang. Gejala yang muncul dapat berupa gugup, tegang, ketakutan hebat, gelisah, kaget, terjaga.