Mohon tunggu...
Aly Reza
Aly Reza Mohon Tunggu... Jurnalis - Hanya Bisa Menulis

Asal Rembang, Jawa Tengah. Menulis sastra dan artikel ringan. Bisa disapa di Email: alyreza1601@gmail.com dan IG: @aly_reza16

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Golok dan Si Burung

23 Agustus 2020   00:31 Diperbarui: 23 Agustus 2020   16:53 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: Pexels.com

Meski jauh-jauh hari dia sudah mengiyakan dan menjamin tidak akan terbakar amarah kecemburuan. Begitulah dan tanpa dinyana, tatkala Windi masih hanyut dalam lenguhan, Catur tiba-tiba pulang tanpa mengetahui bahwa kontrak itu sedang berlangsung hari itu.

Sebisa mungkin sebenarnya dia mencoba menahan agar tidak emosi. Tapi nalurinya kemudian menggiringnya untuk meraih golok di dapur, yang selanjutnya ditentengnya golok itu sampai ambang pintu kamar.

Persis di depan pintu kamar, sepersekian detik sebelum Catur mendobrak paksa, mendadak langkahnya terhenti.

Kemudian dia mengalihkan pandang dari pintu kamar ke golok di tangan kanannya. Dari golok yang dia genggam itu, dia kemudian beralih menatap ke bawah, ke arah si burung.

Dan nasib si burung, kali itu benar-benar berada di ujung golok tuannya sendiri.

Rembang, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun