Mohon tunggu...
Aly Reza
Aly Reza Mohon Tunggu... Jurnalis - Hanya Bisa Menulis

Asal Rembang, Jawa Tengah. Menulis sastra dan artikel ringan. Bisa disapa di Email: alyreza1601@gmail.com dan IG: @aly_reza16

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gugur Gunung Alam Raya

23 April 2020   14:46 Diperbarui: 23 April 2020   14:55 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persis sekali, kerja bakti. Seluruh elemen dari alam ini, baik gunung, laut, udara, hutan, sedang gotong royong melakukan kerja bakti, dalam rangka membersihkan diri dari beragam 'kotoran' juga memulihkan diri dari serangkaian 'kerusakan'.

Sekarang saya tahu belaka kenapa Tuhan dalam beberapa firman-Nya selalu menekankan, "jangan pernah berbuat kerusakan. Sebab Dia tidak suka dengan orang-orang yang merusak (mufsidin)." (Q.S. al-Qasas: 83)

Kata Danto (sekali lagi) dalam lagunya berjudul "Lagu Hidup": Kita akan selalu butuh tanah. Kita akan selalu butuh air. Kita akan selalu butuh udara. Jadi teruslah merawat. Jika kau masih cinta kawan dan saudara. Jika kau masih cinta kampung halamanmu. Jika kau cinta jiwa raga yang merdeka. Tetap saling melindungi....

Paca wabah ini berlalu, semoga kita (manusia) bisa lebih kooperatif dengan hanya mengambil secukupnya saja dari alam. Alam sudah memberi apapun yang kita butuhkan; air, udara, makanan, bahkan kehidupan sekalipun. 

Tugas kita adalah merawatnya, tidak memaksanya 'bekerja' melebihi apa yang seharusnya tidak dia lakukan. Dan itu sama artinya juga dengan melindungi kehidupan di muka bumi.

Tapi di saat bersamaan, saya justru kian pesimis. Pasalnya, kerugian ekonomis yang diderita umat manusia selama pandemi ini berlangsung kiranya bakal membuat manusia kian rakus dan bar-bar dalam mengeksploitasi alam. Tentu, guna menambal kerugian yang telah mereka alamai.

Selasa (21/4) lalu, tepat sehari sebelum Hari Bumi, petani di lereng Kendeng, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, kembali menggelar aksi: tuntutan penutupan tambang. Sayang, pasukan demonstran yang dikomandoi oleh seorang perempuan paruh baya itu pada akhirnya berhasil dipukul mundur oleh para cukong yang dibantu aparat. Pada titik ini saya menyadari, berharap ke depannya bumi akan baik-baik sepertinya hanya akan berakhir seperti pepetah lama: bagai pungguk merindukan rembulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun