Mohon tunggu...
Alya Zahra Nurbaiti
Alya Zahra Nurbaiti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Alya, saya merupakan mahasiswi jurusan ilmu komunikasi. Saya sangat senang bersosialisasi dan itu membuat saya suka membicarakan banyak hal. saya gemar mendengarkan musik, menonton film, membaca komik online dan juga bermain game online. dan untuk saat ini saya sedang senang sekali mencoba hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perempuan Muda Pejuang Pendidikan

8 Desember 2024   01:13 Diperbarui: 8 Desember 2024   01:18 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dwi Loka Pangersa (sumber : instagram)

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan. Dengan adanya pendidikan dapat membentuk kualitas sumber daya manusia dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga dapat membantu individu berkembang menjadi lebih baik.

Dwi Loka Pangersa atau yang biasa dikenal dengan panggilan Dwi, merupakan anak kedua dari 3 bersaudara dari sebuah keluarga sederhana dan juga anak perempuan satu-satunya yang diandalkan dan memiliki tanggung jawab besar. Ia lahir di Bandung pada tanggal 15 Juni 2004 yang kini menginjak umur 20 tahun.  Dwi merupakan mahasiswi semester 3 yang sedang menempuh pendidikan sarjananya di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) jurusan psikologi. Selain menjadi mahasiswi, ia juga sekaligus bekerja sebagai pengajar. Dwi dikenal dengan kepribadiannya yang pintar, ambisius, konsisten, dan pantang menyerah. Selain itu, Dwi juga berperan aktif dalam bidang akademik maupun sosial dengan kemampuan dan pengetahuan akademik yang ia miliki. Mulai dari menjadi murid berprestasi yang tidak ragu membagikan ilmu yang ia miliki dengan teman-temannya hingga berperan aktif secara sosial di lingkungannya. Dwi adalah seorang perempuan muda yang berjuang dalam pendidikan tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk membantuk orang-orang disekitarnya.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Dwi lahir dan tumbuh pada keluarga dengan kondisi ekonomi menengah, tidak terlalu religius, tidak terlalu menuntut dan selalu mendukung anak-anaknya. Keluarganya selalu mendukung apa pun yang menjadi minat dan pilihan yang Dwi inginkan sehingga dengan ini Dwi bebas melakukan dan mencoba apa yang ia inginkan. Keluarganya menganggap bahwa yang menjalani perkuliahan dan hidup adalah dirinya sendiri, sehingga keputusan dan pilihan hidup sepenuhnya ada di tangan Dwi. Orang tua Dwi percaya bahwa dengan memberi dukungan tanpa paksaan, Dwi akan lebih bertanggung jawab atas pilihan yang diambil. Meskipun tidak ada tuntutan yang spesifik terkait pendidikan, orang tua Dwi secara tidak langsung selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pendidikan anak-anaknya.

Dwi menempuh pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Kejurusan di Sekolah Swasta yang berada di Bandung dikarenakan ia selalu ditolak Sekolah Negeri tempat ia mendaftarkan diri. Pada saat masa sekolahnya ia dikenal sebagai murid yang pintar dan aktif.

Seperti Pada saat ia duduk di bangku Sekolah Dasar, ia selalu mendapatkan ranking 2 besar dikarenakan prestasi yang dimilikinya. Setelah lulus SD, Dwi melanjutkan Sekolah Menengah Pertamanya di Sekolah Swasta dikarenakan ia ditolak SMP favorit yang ia inginkan namun dengan demikian Dwi tetap bersemangat dengan prestasi yang ia miliki. Begitu juga ketika ia mendaftarkan diri ke Sekolah Menengah Atas Negeri, ia ditolak dikarenakan adanya beberapa hal seperti sistem zonasi yang membuatnya ditolak. Akhirnya Dwi melanjutkan pendidikannya di SMK swasta di Lembang yaitu SMK 45 Lembang jurusan keperawatan.

Setelah lulus SMK, pada tahun 2022 Dwi sempat ditolak beberapa Perguruan Tinggi Negeri yang ia inginkan seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Pendidikan Indonesia, dan Universitas Islam Negeri. Namun Dwi memiliki ambisi yang besar sehingga ia tidak mudah menyerah untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Negeri. Pada tahun 2023, Dwi memantapkan diri untuk mendaftarkan dirinya ke Perguruan Tinggi Negeri Universitas Pendidikan Indonesia. Segala upaya ia lakukan demi diterima oleh Perguruan Tinggi Negeri yang ia inginkan, ia belajar dengan giat hingga malam hari secara mandiri seperti mencari materi sendiri dan mengerjakan latihan soal. Dengan usaha dan ambisi yang besar, Dwi akhirnya diterima di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung Jurusan Psikologi. Dwi memilih jurusan Psikologi dikarenakan ia merasa sangat tertarik dengan perilaku manusia, kesehatan jiwa, perkembangan anak kecil dan remaja, dan juga ia tertarik dengan komunikasi non verbal setiap orang.

Memiliki Tempat Bimbingan Belajar

Selain berfokus pada studinya, Dwi juga bekerja dan memiliki tempat bimbingan belajar sendiri. Hal ini merupakan salah satu bentuk dedikasi dirinya secara sosial di lingkungan masyarakat. Rumah Cendekia Lembang berlokasi di Lembang yaitu di rumah Dwi sendiri, merupakan tempat bimbingan belajar yang Dwi dirikan sekitar bulan Mei dan Juni yang lalu. Hal ini merupakan keinginan Dwi sejak dia bersekolah tepatnya disaat dia Lulus SMP dan Masuk SMK, ia memiliki ketertarikan dan merasa senang ketika mengajar seperti mengajari teman-temannya dan mengajar anak kecil di tempat pengajian. Dari situ, ia memiliki niat untuk menekuni dan lebih serius lagi dalam mengajar.

Sebelum mendirikan tempat bimbingan belajarnya sendiri, Dwi yang saat lulus SMK ditolak Perguruan Tinggi Negeri memiliki keputusan untuk mencari pengalaman yang cukup guna membangun tempat bimbingan belajar sendiri. Ia bekerja di tempat bimbingan belajar milik orang lain, disana ia sekaligus belajar bagaimana cara mengatur atau mengelola tempat bimbingan belajar yang baik yang tentunya akan ia terapkan pada tempat bimbingan belajar miliknya nanti. Selain itu, saat Dwi mengajar di tempat bimbingan belajar tersebut, ia merasa adanya ketidakselarasan pada visi misi tempat bimbingan belajar dimana ia bekerja. Maka dari itu Dwi membangun tempat bimbingan belajarnya yaitu Rumah Cendekia Lembang sekaligus juga tetap bekerja di tempat bimbingan belajar tersebut.

Dibangunnya tempat bimbingan belajar Rumah Cendekia Lembang ini merupakan usaha yang dilakukan Dwi untuk mendapatkan penghasilan di usianya yang muda dengan menggunakan dan memanfaatkan kemampuan akademik dalam mengajar yang ia miliki. Selain itu, adanya motif kepedulian Dwi terhadap sekitarnya dimana pada lingkungan di sekitarnya banyak orang tua yang kurang mampu dalam mengajar anak-anaknya terutama membaca. Dari sana Dwi merasa tergerak hatinya untuk membantu mengajarkan anak-anak dalam belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun