"aku tidak nyaman berada ditengah keramaian. Gurutta." Bunda Upe akhirnya berkata pelan, masih menunduk. Tentu saja bukan itu alasannya. Bunda Upe menyembunyikannya. Alasan itu keluar begitu saja karena mulutnya tercekat. Ia hampir saja melepas pertanyaan itu. Sesuatu yang sejak lama menjadi beban hidupnya.(Liye, 2014)
Dari kutipan tersebut, Bunda Upe berbohong mengatakan alasan kenapa ia tidak makan bersama dikantin kapal. Kenyataanya ia sangat tidak bisa berada dikeramaian. Takut dikenal moleh seseorang yang mengetahui masa lalunya. Persaan itulah yang membuat ia merasa tidak nyaman dan khawatir.
Konflik Batin yang di alami Daeng Andipati : Andipati menyimpan kebencian yang amat besar dihatinya. Kebencian yang telah berlangsung lama. Berikut kutipannya.
"apakah ia bahagia seperti yang dikatakan Ruben bayangkan? Daeng Andipati mengehmbuskan napas. Bagaimana ia bisa masuk kategori bahagia jika sejak usia lima belas tahun ia harus menyimpan kebencian besar dihatinya. (Liye, 2014)
Dari kutipan tersebut, Andipati menyimpan rasa benci yang sangat lama. Kebencian akibat rasa marah yang dia sembunyikan selama ini. Di mata orang lain, Andipati terlihat bahagia, namun didalam hatinya tersimpan kebencian mengingat masa lalunya. Ia tidak ingin orang lainmnegetahuinya dan ia tidak ingin mengalaminnya kembali.
Konflik Batin yang di alami oleh Mbah Kakung : Konflik batin yang di alami Mbah Kakung dimulai ketika Mbah Putri meninggal dunia. Berikut kutipannya.
Mbah Kakung menggeleng. Kabin senyap sejenak. "aku tidak sedih, Gurutta." Mbah Kakung akhirnya bicara. "aku tahu, besok lusa hal ini pasti terjadi. Mungkin aku yang lebih dulu pergi, mungkin pula Mbah Putri. Kami tahu itu. Seberapa besarpun cinta kami, maut akan memisahkannya. Dalam beberapa kesempatan, kami bahakan menyiapkan rencana. Termasuk hendak dimakamkan bersebelahan." (Liye, 2014)
Dari kutipan tersebut, Mbah Kakung telah kehilangan Mbah Putri. Ia tidak menyalahkan takdir, tapi ia hanya tidak percaya apa yang telah terjadi. Ia dan Mbah Putri telah mengantisipasi akan kejadian ini, tapi ini sudah diluar dugaan. Ia berpikir kenapa tidak lebih alam, kenapa tidak 1 atau 2 bulan dulu sampai mereka berada di tanah suci Mekah. Ia berharap bisa meninggal di Mekah bersama istrinya. Tapi Tuhanberkata lain, Mbah Putri meninggal dunia terlebih dahulu dan telah dipersiapkan pemakaman dialutan, Mbah Kakung tidak menyangka akan mengalami kejadian ini.
Konflik yang terjadi dalam novel Rindu karya Tere Liye terdiri atas konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal yang ditemukan yaitu konflik para tokoh yang ada dalam cerita nove Rindu karya Tere Liye. Sedangkan konflik Internal yaitu konflik batin atau kejiwaan para tokoh yang ada dalam cerita novel Rindu karya Tere Liye. Konflik Gurutta, Andipati, Bunda Upe, Ambo Uleng, dan Mbah Kakung. Secara umum, konflik yang terdapat dalam novel "Rindu" karya Tere Liye adalah konflik eskternal dan konflik internal karena konflik tersebut di alami oleh semua tokoh dalam novel Rindu. Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu yang berbeda diluar dirinya, seperti lingkungan alam, lingkungan manusia, dan tokoh lain. Sedangkan konflik internal adalah konflik yang di alami oleh seseorang dalam hati, jiwa seseorang tokoh cerita yang merupakan permasalahan yang terjadi adanya pertentangan antara dua keinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan dan masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H