Mohon tunggu...
Alya Mey saputri
Alya Mey saputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/i Universitas Islam Riau

Hobi saya adalah Menari

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pendekatan Psikologi Sastra dalam Menganalisis Konflik Tokoh pada Novel "Rindu" Karya Tere Liye

13 Januari 2025   12:35 Diperbarui: 13 Januari 2025   12:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik Fisik yang di aalmi Ambo Uleng : Konflik fisik Ambo Uleng itu terjadi saat menolong Anna si gadis kecil yang selalu menyapanya diruang kantin kapal. Berikut kutipannya.

"tak berpikir panjang, saat Anna tergelincir dijalan, Ambo Uleng layaknya induk singa segera menolong, mendekapnya erat. Merelakan dirinya mejadi perisai. Kaki-kaki orang ramai menghantam tubuhnya. Tidak hanya sekali, punggungnya terpijak, betisnya di tendang, bahkan tengkuknya terkena sepatu,. Ambo Uleng menggigit bibir, menahan sakit. Hal itu dikarenbakan tak kuasanya melihat gadis bercucuran air mata, ketakutan. Ambo Uleng bejanji untuk tetap melindunginya. (Liye, 2014). Berdasarkan kutipan tersebut Ambo Uleng melihat Anna yang tidak berdaya akibat penembakan di pasar Turi. Ambo Uleng menjatuhkan diri, menelungkap di atas badan Anna, memberikan perlindungan dan membiarkan tubuhnya menjadi tameng. Ia mengalami konflik fisik akibat kajdian itu.

Konflik Fisik yang di alami Daeng Andipati : Ketika ia tiba di lorong panjang itu, ketika petir menyambar terang, saat itulah Daeng Andipati menyaksikan pemandangan mengerikan. Seseorang sedang mengendap-endap, mengangkat sebilah pisau. Ambo Uleng tidak sempat berfikir dua kali. Ia segera berteriak kencang. Berikut kutipannya.

  • "AWAS!! DAENG!!." Daeng Andipati menoleh.
  • Sosok pembawa pisau itu telah menyerangnya. Pisau itu meleset menghujam ke arahnya. Daeng Andipati refleks menangkis. Pisau itu merobek lengannya, darah berceceran. Sosok itu ganas dan buas. Melihat serangan pertamanya gagal, ia memburu Daeng Andipati dengan berikas. Pisaunya menyambar-nyambar. Melukai paha dan kaki Daeng Andipati yang terus mati-matian menghndar.
  • Sial bagi Daeng Andipati. Ia terjatuh, kakinya tersangkut ember kaleng. Demi melihat mangsanya jatuh, sosok berkedok tanpa ampun lompat menusukkan pisau ke leher. Itu serangan mematikan. Daeng Andipati menatap jerih. Ia tidak bisa menghindar. Juga terlambat untuk menangkis. Ujung pisau berkilat siap menembus lehernya. (Liye, 2014)

Dari kutipan tersebut, ia mengalami konflik fisik yakni lengan, pada dan betisnya terluka. Seseorang telah merencanakan pembunuhan terhadap Daeng Andipati. Ia merencanakan ketika Andipati sendiri, Andipati tidak menyadari bahwa ia sedang di ikuti oleh seseorang dengan niat untuk membunuhnya.

Konflik Batin yang di alami oleh Ambo Uleng : Ambo Uleng adalah pelaut yang tangguh, dia pernah menjadi juru kemudi phinisi, bertanya banyak hal. Terdengar helaan perlahan, Ambo Uleng menghela napas panjang, sambil berkata dalam hati. Berikut kutipannya.

"perjalaanan ini sepertinya menjanjikan banyak hal. Semua kesibukan. Semua hal baru. Mungkin ia bisa melupakan permasalahan hidupnya. Tapi entahlah, malam ini ia tetap merasa separuh hatinya kosong melompong. Disebut apa situasi yang ia alami ini? Jenis perasaan apa? Usianya dua puluh empat tahun, belum pernah mengalami perasaan seganjil ini. Seolah separuh hati itu tertinggal di Pare-Pare sana. Kota kelahirannya. Seolah separuh hatinya telah hilang, dan ia sesak terus memahaminya. (Liye, 2014)  

Dari kutipan tersebut Ambo Uleng merasa bahwa kesibukan yang dialaminya seperti belajar tentang kapal uap, namun tidak melupakan rasa ksesedihan yang telah dialaminya. Kesedihan yang sangat mendalam ketika ia kehilangan orang yang dicintainya. Kesedihan yang dialaminya tidak bisa ditutupi meskipun ia telah menyibukkan diri ketika ia berada dalam kapal itu. Ambo uleng mengetahui tentang perjodohan gadis yang dicintainya. Melalui surat yang dikirmkan untuknya, ia tidak dapat berbuat apa-apa. Kesedihannya pun muncul karena tidak dapat melakukan sesuatu untuk menghentikan perjodohan itu. Ambo Uleng hanya bisa berpikir terus menerus tanpa tindakan. Ia memikirkan rasa sedih yang dirasakannya.

Konflik Batin yang di alami Ahmad Karaeng : Gurutta tiba-tiba kahilangan keyakinan atas apa yang akan ia tumpahkan begitu saja. Dijeda shalat mahgrib, disela shalat isya, tetap saja hasilnya sama. Lembaran-lembaran kertas itu tetap kosong. Lantas pertanyaan-pertanyaan itu mengungkung kepalanya. Berikut kutipannya.

"Apakah penyebanya adalah ketidakyakinannya akan pengetahuan yang di miliki? Apakah ia sebenarnya tidak sebijak, setangguh bahkan sebaik itu? Mungkin ia hanya sepenggal orang munafik dalam seluruh cerita. Bagaimana ia menulis sebuah buku yang membuat jutaan pembaca tergerak hatinya, jika ia sendiri tidak tergerak? Bagaimana ia bicara tentang perlawanan, tapi ia sendiri adalah pelaku paling pengecut. (Liye, 2014)

Berdasarkan kutipan tersebut Ahmad Karaeng merasa bahwa dirinya adalah seorang yang munafik, ia dapat bersikap bijak di depan siapapun namun hati dan pikirannya selalu menanyakan apakah ia setngguh kata-kata yang diucapkannya. Ia menyimpan perasaan bersalah dan menganggap dirinya sebagai pengecut.

Konflik Batin yang di alami Bunda Upe : Bunda Upe adalah guru mengaji anak-anak di kapal Blitar. Dulunya ia adalah seorang cabo. Masa lalunya itu selalu menghantuinya sampai sekarang. Ia tidak pernah mau makan bersama-sama dengan penumpang lainnya dikantin kapal. Ia merasa orang-orang memperhatikannya dan akan mengenalinya. Bunda Upe sangat tidak nyaman diperhatikan apalagi bila dia mengetahui orang lain berbisik-bisik tentangnya. Berikut kutipannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun