PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6) pagi. Dari dalam mobil, keluar pria berambut putih berpeci hitam dengan perawakan tinggi.
Mobil Innova hitam masuk ke Sekolah Partai DPPDialah Ganjar Pranowo, calon presiden koalisi PDIP dan PPP. Ganjar datang ke tempat itu untuk menghadiri Rakernas partai yang telah ia ikuti sejak tahun 1992, saat ia masih berstatus mahasiswa.
Di depan pintu, berdiri Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Ia menyambut Ganjar dengan senyum ramah. Keduanya bersalaman sambil cipika cipiki, sesekali tertawa sambil ngobrol bersama.
Tak lama berselang, jajaran Paspampes datang. Mobil sedan hitam berplat RI 1 tiba di lokasi. Ganjar, Hasto dan jajaran elit PDIP berdiri berjajar. Mereka menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia, presiden Joko Widodo.
Mengenakan batik motif merah, Jokowi turun dari mobil. Senyum ramah langsung tersungging di bibirnya. Satu persatu ia salami, termasuk Ganjar Pranowo. Jokowi dan Ganjar nampak ngobrol sebentar dan terlihat tertawa, sebelum keduanya memasuki ruang acara.
Acara Rakernas III PDIP dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Acara berlangsung tertutup, awak media diminta menunggu di luar sampai selesai acara.
"Mohon maaf teman-teman, acara berlangsung tertutup. Nanti ada sesi buat teman-teman wartawan saat jumpa pers setelah acara," kata MC mengingatkan.
Begitu acara selesai, awak media diminta ke salah satu ruangan untuk presconference. Di ruangan itu, terpasang sebuah layar yang memperlihatkan suasana di dalam.
Di layar itu, nampak presiden Jokowi, Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo, Puan Maharani dan Prananda Prabowo sangat akrab. Mereka bercanda bersama sebelum berdiri berdampingan. Mereka berfoto bersama dengan gaya metal sambil memegang lukisan dengan gambar serupa. Di foto yang dipegang Jokowi dan Megawati itu, nampak Jokowi, Megawati, Ganjar, Puan dan Prananda foto bersama dengan gaya serupa. Metal.
"Gayanya sama ya dengan yang di foto, persis," celetuk awak media.
Ada lagi momentum kemesraan yang ditunjukkan dalam layar itu. Ketika Megawati hendak menuruni tangga panggung menuju ruang jumpa pers, ia nampak digandeng Jokowi. Baik Megawati dan Jokowi nampak tertawa sambil bergandengan tangan menuruni tangga.
"Cieee...mesranya," teriak awak media di ruang jumpa pers saat melihat momentum itu.
Saat jumpa pers, baik Jokowi, Megawati dan Ganjar juga saling memuji. Megawati mengatakan bahwa hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja.
"Alhamdulillah saya merasa bangga dan berterimakasih karena pak Jokowi sudah hadir dalam acara Rakernas ini. Saya sama pak Jokowi tidak janjian, tapi itu mengekspresikan bahwa saya dan pak Jokowi sering, bukan sering tapi satu tujuan dalam membangun bangsa ini," kata Megawati.
Megawati juga membela Jokowi yang diserang terkait pembangunan infrastruktur. Kata Megawati, orang yang menyerang Jokowi kurang bijaksana.
"Kalau kita lihat, kerja pak Jokowi itu dari pak Jokowi satu sampai pak Jokowi dua itu kan kelihatan sekali. Jadi kalau ada orang sepertinya menutup mata, mengatakan bahwa kerja pak Jokowi itu membuat transportasi dalam pengertian jalan itu, ya saya pikir ya orang itu kurang bijaksana," tegasnya.
Termasuk saat Megawati menjawab pertanyaan wartawan, apakah ia menekan presiden Jokowi terkait ia yang cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Megawati dan Jokowi tertawa bersama mendengar pertanyaan itu.
"Lho lho apa sih, wartawan kok suka nakal sih. Ngapain ya nekan presiden lho itu yang harus bisa dibedakan. Saya ini orang yang taat aturan. Kalau ditanya ingetin aja pak Jokowi kan yang dipilih ibu, iya tapi yang memilih rakyat Indonesian. Setelah dilantik, ya saya hormati sebagai presiden saya. Kalau dibilang neken, saya caranya gimana. Nanti pak Jokowi bisa marah sama saya, ini aja lihat loh pasukannya kaya gini. Mana saya punya pasukan kaya gini," jawab Megawati disambut tawa Jokowi dan Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memuji Megawati dan PDIP yang telah menggelar rakernas dengan tema fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Menurutnya, ini adalah dari mempersiapkan Indonesia sebagai negara maju.
"Tadi saya menyampaikan mengenai tantangan yang dihadapi negara kita utamanya dalam kesulitan global yang sering saya sampaikan baik krisis pangan, energi, keuangan dan adanya perang. Tantangan seperti itu harus kita ketahui bersama sehingga PDIP bisa mendesign sebuah rencana besar nantinya ke depan jika diberikan kesempatan untuk mengelola negara ini," katanya.
Sehingga, bayangan bayangan yang tadi ia sampaikan paling tidak bisa dipersiapkan perencanaan terlebih dahulu.
"Meski begitu, ada kesempatan besar dalam membawa negara ini masuk negara maju dalam 13 tahun ke depan. Ini tentu saja akan lebih baik kalau perencanaan besarnya disiapkan mulai dari sekarang dalam rakernas PDIP ini," ucapnya.
Jokowi juga secara langsung memuji Ganjar Pranowo. Menurut Jokowi, Ganjar adalah pemimpin yang berani dan punya nyali.
"Pemimpin kedepaan seperti Pak Ganjar pranowo yang paling penting itu nyali nomor satu, berani nomor satu. Itu, berani dan punya nyali. Dan saya lihat Pak Ganjar punya itu," kata Jokowi.
Tak kalah harmonis, Ganjar juga memuji Presiden Jokowi dan Megawati. Dalam sesi wawancara, Ganjar mengatakan bahwa Jokowi adalah pemimpin yang berani dan punya nyali. Salah satu keberanian itu dilakukan agar Indonesia berdikari di bidang ekonomi.
"Pak Jokowi sudah melakukan itu. Contohnya hilirsasi. Indonesia digugat oleh Uni Eropa dan masuk WTO. Pak Jokowi berani melawan itu," jelasnya.
Keberanian semacam itu lanjut Ganjar sudah sangat tepat. Dan ia yakin, seluruh kader PDIP pasti berani untuk melakukan hal yang sama.
"Karena ini demi mimpi besar kita sebagai bangsa," jelasnya.
Ganjar memuji Megawati karena kepeduliannya pada bangsa dan negara. Megawati Soekarnoputri lanjut Ganjar telah memberikan arahan-arahan yang jelas dan tegas terkait bagaimana memajukan bangsa.
"Setelah ini diperintahkan semua kader PDIP untuk melakukan percepatan itu. Ini komitmen ibu Megawati agar PDIP dan kadernya baik di legeslatif, eksektif serta semua kadenya untuk membantu apa yang diprogramkan pak Jokowi dalam rangka penurunan kemiskinan ekstrem. Jadi semua harus bergerak bareng-bareng," pungkasnya.
Rakernas PDIP III kemarin mengisyaratkan banyak hal. Tapi yang jelas bagi saya, kemesraan Jokowi dan Megawati juga Ganjar seolah menjawab keraguan banyak pihak. Bahwa hubungan antara mereka baik-baik saja.
Siapa bilang hubungan Jokowi dan Megawati retak? Itu hanya isu pihak sebelah yang menginginkan pendukung Jokowi mendukung mereka.
Jadi, masih mau diadu domba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H